Dilansirdari Encyclopedia Britannica, disintegrasi bangsa merupakan ancaman yang sering terjadi pada negara yang memiliki keragaman. disintegrasi bangsa harus segera diatasi agar tidak semakin berkembang luas. berikut yang bukan termasuk upaya yang digunakan dalam penanggulangan disintegrasi bangsa adalah mengunggulkan budaya daerah sendiri dan meremehkan budaya daerah lain.
berikutyang bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah.. a. menjauhkan diri dari sikap diskriminatif b. mengembangkan sikap etnosentrisme c. menghindarkan diri dari sikap sukuisme d. menjauhkan diri dari sikap fanatisme sempit e. mengembangkan sikap toleransi beragama
Berikutbukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah menghindarkan diri dari sikap sukuisme. Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. Menjauhkan diri dari sikap diskriminas menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.
Ancamandi Bidang Ideologi dan Cara Mengatasinya. Ancaman ideologi merupakan arti ancaman yang paling serius karena merupakan peneyebab adanya disintegrasi bangsa. Ideologi mengakibatkan munculnya radikalisasi dan terbentuknya kelompok-kelompok pemberontak guna memperjuangkan ideologi baru atau mempertahankan ideologi lama.
Berikutyang bukan merupakan manfaat persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia adalah? Memperkuat jati diri NKRI; Memudahkan mencapai tujuan nasional; Menciptakan negara yang kuat untuk melawan negara lain; Menciptakan suasana yang tenteram,aman,dan damai dalam NKRI; Memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi ancaman/gangguan dari luar
Vay Nhanh Fast Money. Kali ini kami akan menjelaskan tentang beberapa upaya pencegahan disintegrasi bangsa. Dalam menjalani kehidupan, tentu tidak bisa lepas dari apa yang namanya perubahan. Perubahan yang terjadi ada yang bisa menerimanya dengan lapang dada. Namun tidak sedikit juga yang tidak menerima dan bahkan menentangnya sampai bermaksud ingin melakukan tindakan ini bisa menimbulkan sebuah permasalahan yang dinamakan disintegrasi. Disintegrasi di sini bisa terjadi baik di dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun juga dalam ranah bernegara. Seperti contoh orang atau sekelompok orang yang biasanya tergabung dalam sebuah organisasi menolak sebuah perubahan yang dilakukan oleh bahkan secara terang-terangan menolak sebuah perubahan tersebut. Selain itu, muncul gerakan atau tindakan-tindakan yang di dalamnya berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa. Untuk itulah, pentingnya tindakan pencegahan agar tidak sampai menimbulkan permasalahan yang semakin disintegrasi juga dinamakan dengan konflik. Jadi, disintegrasi bangsa merupakan sebuah konflik yang terjadi dalam ranah atau domain bangsa. Salah satu contoh dari disintegrasi bangsa yang terjadi adalah kerusuhan pada 22 Mei yang lalu yang mana massa menolak hasil keputusan KPU tentang kemenangan salah satu DisintegrasiSelain itu, secara teori terdapat beberapa jenis disintegrasi, yaitu1. Disintegrasi vertikalUntuk disintegrasi vertikal ini terjadi dalam sebuah strata atau tingkatan yang berbeda. Strata yang satu lebih tinggi dibandingkans strata yang lainnya.. Misalnya, sebuah disintegrasi yang terjadi antara anak dengan orang tua maupun antara suami dengan istri. Sudah tentu dalam hal ini strata atau tingkatan orang tua lebih tinggi dibandingkan dengan anak. Strata suami pun juga lebih tinggi dibandingkan dengan itu, disintegrasi vertikal ini juga bisa muncul diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang dinilai tidak pro terhadap rakyat. Meskipun sebenarnya kebijakan yang dibuat pemerintah sudah melalui perundingan dan perencanaan yang matang, namun tetap saja terkadang banyak masyrakat yang menilai kebijakan tersebut kurang tepat atau bahkan Disintegrasi horizonalJika sebelumya disintegrasi vertikal disebabkan karena perbedaan strata atau tingkatan, maka untuk disintegrasi horizontal ini terjadi pada masyarakat yang memiliki strata yang sama. Maksudnya, masyarakat yang mengalami konflik tersebut sama-sama memiliki kedudukan dan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih dominan. Biasanya, konflik seperti ini terjadi akibat kurangnya komunikasi sehingga menimbulkan salah pendapat yang terjadi tersebut tidak dibarengi dengan komunikasi yang baik. Selain itu, kedua pihak juga tidak memiliki sifat legowo untuk bisa menerima pendapat dari orang lain. Salah satu contoh disintegrasi aatau konflik horizontal yang terjadi adalah kerusuhan yang ada di Poso dan juga anda sudah tahu bahwa kerusuhan tersebut, khususnya di Sampit sangatlah menyeramkan dimana banyak sekali korban meninggal. Selain itu, konflik horizonal yang lebih sederhana dan mungkin anda pernah mengalaminya adalah konflik yang terjdi antara pendukung kesebelasan. Kerusuhan ini biasanya karena rivalitas dari kedua klub yang sudah berlangsung selama puluhan bagaimana upaya pencegahan disintegrasi bangsa? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah disintegrasi bangsa tidak sampai terjadi. Bagi anda yang ingin tahu selengkapnya, silahkan simak penjelasan di bawah ini. Namun sebelum itu kami juga telah menyajikan informasi penting seputar sejarah Republik Catalunya dan sejarah Korea Pencegahan Disintegrasi Bangsa1. Memberikan pemahaman tentang patriotismeUpaya pencegahan disintegrasi bangsa yang bisa dilakukan adalah masyarakat harus memiliki jiwa patriotisme atau cinta tanah air. Masyarakat harus mulai berpikir bahwa kepentingan negara jauh lebih berfaedah dan lebih penting dibandingkan dengan kepentingan pribadi maupun juga kelompok. Rasa cinta tanah air, rasa persaudaraan, dan jiwa pancasila memang harus ditanamkan oleh setiap harus sadar bahwa apapun dan bagaimana pun kondisinya, Indonesia harus tetap menjadi negara yang bersatu. Istilah ini biasanya dislogankan sebagai “NKRI harga mati”. Lalu bagaimana jika ada keputusan yang tidak pro rakyat? Jalan yang dilakukan adalah dengan berdiskusi melalui lembaga-lembaga yang memang bertugas sebagai pihak penengah untuk penyelesaian permasalahan tersebut. Dengan begitu, sikap maupun tindakan yang dilakukan berdasarkan argumentasi dan bukan sentimen. Hal ini akan mencegah terjadinya disintegrasi bangsa yang dapat merugikan semua Menghilangkan hal-hal yang berbau primodalismePrimodalisme merupakan sebuah pandangan atau sikap yang memegang kuat mengenai hal-hal yang sudah dibawa sejak kecil. Hal-hal tersebut bisa berhubungan dengan tradisi, kepercayaan, adat-istiadat, dan lain sebagainya. Semua orang harus mulai meninggalkan primodalisme sempit yang bisa mempengaruhi stabilitas berbangsa dan itu, tindakan-tindakan lainnya yang berhubungan atau berpotensi menimbulkan KKN atau Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme juga harus ditinggalkan. Ketiga hal juga bisa memicu munculnya rasa ketidakpercayaan masyarakat sehingga kemudian masyarakat berpotensi melakukan perlawan yang akhirnya mengakibatkan disintegrasi Rakyat harus punya sikap selektifTidak bisa kita pungkiri bahwa ada pihak-pihak yang saat ini sudah berusaha untuk memecah belah bangsa. Usaha pemecah belah bangsa tersebut biasanya dilakukan dengan membawa isu-isu yang sensitifi, seperti agama. Terlebih lagi, perkembangan dunia komunikasi sudah semakin maju dimana berita akan sangat mudah menyebar melalui media karena itu, masyarakat diminta harus lebih cerdas dan selektif di dalam membaca dan memilih berita yang muncul atau sedang viral. Tidak semua berita yang viral tersebut terbukti benar alias fakta. Masyarakat harus pandai mengecek kebeneran dari berita atau isu-isu yang dimunculkan oleh berbagai akun di media sosial. Dengan begitu, mereka tidak akan mudah termakan isu Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakatUpaya mencegah disintegrasi bangsa juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Saat ini kepercayaan masyarakat menurun terhadap lembaga-lembaga yang sebelumnya dinilai masyarakat memiliki kredibilitas dan netralitas. Lalu bagaimana mengatasinya? Pemerintah harus benar-benar mampu membangun kepercayaan mereka dengan penjelasan dan berbagai bukti yang Melawan berbagai gerakan separatisPemerintah juga harus melawan berbagai gerakan separatis yang muncul yang dapat mengganggu stabilitas negara. Tentu hal ini juga harus diimbangi dengan keterlibatan masyarakat di dalam mengakses berita tersebut. Pemerintah harus menjelaskan secara jelas mengenai gerakan yang mereka lawan berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Dengan begitu, disintegrasi bangsa bisa penjelasan seputar apa saja upaya pencegahan disintegrasi bangsa. Di bawah ini ada beberapa informasi lain yang tidak kalah penting, yaituSejarah negara SiprusSejarah negara Chili
Disintegrasi adalah – Disintegrasi adalah suatu keadaan tidak bersatu padu yang membuat keutuhan atau persatuan hilang dan dapat menyebabkan terjadinya perpecahan. Kebalikan dari disintegrasi adalah penyatuan yang menyebabkan kesatuan dan persatuan sehingga menjadi utuh. Disintegrasi berbentuk aksi demonstrasi, pergolakan daerah bagi kelompok atau individu yang merasakan adanya diskriminasi, aksi kriminalitas tidak terkendali, perilaku menyimpang dan konflik-konflik yang melibatkan isu agama, suku, rasa serta antar golongan SARA. Fenomena sosial disintegrasi menjadi salah satu contoh fenomena yang paling ditakuti dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini karena disintegrasi dapat menimbulkan suatu gejolak pada serangkaian perpecahan. Maka, atas dasar hal tersebut, berbagai macam disintegrasi berusaha dihindari atau diselesaikan agar tidak menimbulkan perpecahan. Agar dapat menghindari atau menyelesaikan disintegrasi, maka Grameds perlu mengetahui apa itu disintegrasi lebih dulu. Simak penjelasannya lebih detail berikut ini. Pengertian DisintegrasiBentuk-bentuk Disintegrasi1. Disintegrasi Sosial2. Disintegrasi Bangsa3. Disintegrasi KeluargaFaktor dan Dampak dari DisintegrasiKategori SosiologiMateri SosiologiKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Sumber Pexels Disintegrasi menjadi suatu gambaran atas situasi yang tidak memiliki aturan maupun kesatuan yang berlaku dalam kehidupan di dalam masyarakat. Keadaan ini dapat mengancam terjadinya perpecahan yang mengakibatkan pada rusaknya tatanan sosial yang disebabkan oleh tidak berjalannya keteraturan sosial. Oleh sebab itu, disintegrasi secara umum merupakan lawan kata dari integrasi sosial yang memiliki pandangan terhadap kesatuan serta persatuan. Perkembangan hidup yang dialami dalam masyarakat, memang sering kali berubah sesuai dengan kondisi maupun faktor dari penyebab adanya perubahan sosial. Disintegrasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk perilaku dari setiap individu maupun kelompok yang hidup dalam keadaan ketidakaturan, penyebab dari disintegrasi bisa saja dikarenakan adanya bentuk perubahan sosial terus menerus yang terjadi pada setiap sisi kehidupan, sehingga masyarakat semakin tidak terkontrol dalam menjalankan setiap aktivitasnya di keseharian. Berikut beberapa pendapat para ahli tentang definisi disintegrasi. Soekanto soekamto berpendapat bahwa disintegrasi merupakan suatu keadaan yang terjadi di dalam masyarakat dalam situasi ketidakaturan, hal ini didasari pada memudarnya nilai dan norma yang telah hilang. Ada pula faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya disintegrasi yaitu perubahan sosial, lembaga sosial yang melalui perubahan karena terjadi sikap serta tuntutan hidup manusia yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI disintegrasi merupakan realitas sosial yang menunjukan adanya ketidak bersatuan, karena keadaan yang terpecah belah dan menyebabkan hilangnya keutuhan dalam hidup. Menurut Webster’s New Encyclopedic Dictionary, disintegrasi merupakan suatu perpecahan yang terjadi pada bangsa dan negara hingga pada akhirnya menjadi bagian yang saling terpisah atau berbeda. Mohammad Ali Al Humaidy berpendapat bahwa disintegrasi sosial merupakan suatu proses dalam interaksi masyarakat majemuk, di mana ada satu atau beberapa kelompok yang berupaya untuk menanggalkan identitasnya sendiri serta melakukan suatu tindakan diskriminasi pada pihak lain, sebab pihak lain dianggap tidak mengamalkan nilai-nilai yang dianggap benar. Bentuk-bentuk Disintegrasi Sumber Pexels Secara umum, ada tiga bentuk dari disintegrasi, berikut penjelasan bentuk-bentuk dari disintegrasi. 1. Disintegrasi Sosial Bentuk disintegrasi yang pertama adalah disintegrasi sosial yaitu sebuah ketidak adanya fungsi dan norma sosial yang berjalan. Keadaan dari disintegrasi sosial dapat disebabkan oleh masyarakat yang merasa kurang puas dengan kondisinya, sehingga ia ingin melakukan suatu perubahan yang mendasar. Contoh dari disintegrasi sosial adalah kekacauan yang terjadi di Timor Timur setelah jejak pendapat dan kekacauan yang terjadi di Maluku ketika terjadi kerusuhan SARA. Lalu apa yang menjadi penyebab terjadinya disintegrasi sosial ini? Disintegrasi sosial terjadi karena lima penyebab, berikut penjelasannya. Adanya perbedaan pandangan tentang tujuan yang ingin dicapai bersama. Contohnya masyarakat Indonesia memiliki cita-cita terbentuknya masyarakat yang adil serta makmur, seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Apabila ada kota atau provinsi yang mendirikan suatu negara sendiri, maka sudah pasti akan terjadi disintegrasi sosial. Norma yang ada pada masyarakat mulai hilang atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Contohnya adalah permasalahan hukum di Indonesia yang tidak tegak dengan adil. Terjadinya pertentangan antara norma yang ada di dalam masyarakat. Biasanya terjadi pada di tingkat RT atau RW. Contohnya tentang minuman keras, ada beberapa yang beranggap bahwa minuman keras adalah suatu hal yang salah, namun ada pula yang berbeda pendapat. Adanya ketidak konsekuenan terhadap pemberian sanksi pada pelanggar norma. Hal ini berhubungan dengan penyebab lain seperti hukuman untuk koruptor dan rakyat kecil yang berbeda dan menyebabkan terjadi disintegrasi sosial. Penyebab disintegrasi sosial yang terakhir adalah tindakan warga yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, sehingga menjadi faktor penghambat perubahan sosial serta budaya. Lalu, bagaimana cara mencegah agar disintegrasi sosial ini tidak terjadi? Tentu saja suatu bangsa dan masyarakat ingin segala bentuk disintegrasi termasuk disintegrasi sosial tidak terjadi atau dihindari, sebab memiliki dampak negatif atau buruk dalam berbagai macam aspek. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pencegahan seperti berikut ini. Hukum perlu ditegakan seadil-adilnya dan tidak boleh tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hukum perlu tegas dan tegak kepada siapapun yang melanggar hukum. Meskipun seseorang memiliki jabatan yang tinggi atau berkuasa, jika orang tersebut melanggar hukum, maka ia pantas mendapatkan suatu sanksi. Rasa nasionalisme yang perlu tumbuh dan ditingkatkan dalam diri seseorang. Sebab dengan meningkatnya rasa nasionalisme pada diri masyarakat, maka warga masyarakat pun akan mematuhi seluruh norma yang ada. Selain itu, ketika rasa nasionalisme tumbuh maka warga masyarakat pun akan menjadikan pancasila sebagai ideologi yang sudah sepatutnya ditaati atau dijadikan acuan dalam bermasyarakat. Hukum yang berlaku dalam masyarakat harus sesuai dengan UUD 1945. Rasa toleransi pada setiap agama, suku dan kebudayaan. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia memiliki beragam penganut agama, suku dan budaya. Oleh sebab itu, maka setiap masyarakat harus saling menghargai meskipun adanya perbedaan, jangan sampai terjadi suatu perpecahan yang diakibatkan oleh perbedaan. Integrasi nasional harus berjalan dengan maksimal dan setiap warga negara wajib melakukannya. 2. Disintegrasi Bangsa Bentuk disintegrasi yang kedua adalah disintegrasi bangsa yaitu perpecahan hidup di dalam masyarakat yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari negara lain. Disintegrasi ini dapat disebabkan pula oleh pengaruh dari suatu negara sendiri. Contohnya seperti kurang berterimanya masyarakat terhadap perbedaan, sehingga muncul sikap diskriminatif. Sebelum disintegrasi budaya terjadi, biasanya akan terjadi disorganisasi dalam lingkungan masyarakat lebih dulu. Disorganisasi terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat, norma sosial, nilai dan perbedaan tindakan dalam lingkungan masyarakat. Apabila disorganisasi tidak segera diselesaikan atau diatasi maka akan menimbulkan suatu konflik dalam masyarakat yaitu disintegrasi budaya. Pada umumnya, disintegrasi ini dapat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu kelompok, sistem sosial, sistem sanksi, dan sistem tindakan. Berikut penjelasannya. Tidak ada lagi kesepakatan antar anggota kelompok yang membahas tentang tujuan sosial yang ingin dicapai, yang mulanya tujuan tersebut menjadi suatu pegangan bagi kelompok itu. Norma sosial yang ada di dalam masyarakat tidak lagi berfungsi untuk membantu anggota masyarakat guna mencapai tujuan yang telah disepakati. Norma dalam kelompok yang dihayati oleh setiap anggota, tidak lagi sesuai dengan anggota kelompok. Sehingga setiap anggota kelompok menjadi abai terhadap norma yang berlaku. Sanksi sosial yang hadir di lingkungan masyarakat menjadi suatu hal yang lemah dan bahkan sudah tidak dilaksanakan dengan baik. Sanksi yang dikenakan pada seseorang yang melanggar suatu norma sudah dianggap tidak berlaku. Segala tindakan yang dilakukan oleh setiap masyarakat telah bertentangan dengan norma yang ada dan berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Ada beberapa ciri atau karakteristik dari disintegrasi budaya, hal ini dijelaskan dalam sebuah jurnal Disintegrasi Sosial Studi Regulasi Perlindungan Ikan Pari Manta Masyarakat Lamakera Kabupaten Flores Timur yang ditulis oleh Randi M. Prakon. Berikut penjelasannya. Adanya ketidaksamaan tujuan antara anggota dari suatu kelompok, sehingga tidak muncul keseragaman atau kesamaan dalam kelompok. Sebagian besar dari anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang telah berlaku. Wibawa dari para tokoh kelompok dan pemimpin mulai menurun di masyarakat. Sanksi tidak lagi berfungsi atau fungsinya berkurang dan tidak sebagaimana mestinya. 3. Disintegrasi Keluarga Bentuk ketiga disintegrasi merupakan disorganisasi yang terjadi dalam lingkungan keluarga dan disebabkan karena adanya kekurang pahaman antar anggota keluarga. Bentuk disintegrasi satu ini dapat dilihat dari berbagai macam kasus, seperti pisah ranjang antar suami istri, perselingkuhan atau perceraian. Contoh lainnya dari disintegrasi keluarga adalah kurangnya kasih sayang serta perhatian dari orang tua, sikap anak yang melawan pada kedua orang tuanya, tidak adanya rasa kekeluargaan dalam keluarga, tidak adanya komunikasi yang lancar di dalam keluarga, nafkah dari suami yang tidak mencukupi kebutuhan anggota keluarga, orang tua atau anak atau salah satu anggota keluarga yang terlalu sibuk bekerja hingga kurang memperhatikan keluarga, masalah yang terjadi dalam hubungan intim, sikap egois dan lain sebagainya. Faktor dan Dampak dari Disintegrasi Sumber Pexels Permasalahan-permasalahan yang menyebabkan terjadinya disintegrasi antara lain adalah sebagai berikut ini. Konflik, konflik menjadi salah satu hal yang melatar belakangi seseorang melakukan disintegrasi. Konflik merupakan suatu kondisi ketidakpuasan yang dirasakan oleh masyarakat terhadap keadaan yang ada. Ketidakpuasan inilah yang pada akhirnya menyebabkan orang-orang tertentu tidak berada dalam persatuan. Peperangan adalah faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya disintegrasi. Entah itu peperangan antar suku, etnis maupun peperangan yang terjadi karena perbedaan budaya. Peperangan akan menimbulkan suatu dampak yang cukup besar baik itu dari segi material maupun immaterial. Pertikaian merupakan salah satu landasan suatu kelompok dalam masyarakat mengalami perpecahan. Kondisi masyarakat satu ini menjadi suatu dasar mengapa masyarakat yang terlibat atau mengalami pertikaian juga rawa mengalami disintegrasi. Kesenjangan sosial merupakan faktor lain yang menyebabkan terjadinya disintegrasi. Hal ini karena status sosial dari seseorang dibedakan berdasarkan masyarakat kaya maupun miskin. Permasalahan tentang kependudukan di Indonesia seperti hal ini pada akhirnya akan menjadikan banyak kepentingan yang lebih mengutamakan si kaya dibandingkan si miskin. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang memiliki sifat heterogen. Kurangnya toleransi yang terjadi antar golongan. Kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap segala ancaman maupun gangguan yang berasal dari luar. Berkembanganya ideologi yang sangat bertentangan dengan ideologi bangsa yaitu Pancasila, contohnya seperti ideologi komunisme, marxisme, leninisme dan lain sebagainya. Adanya golongan atau masyarakat yang tidak mengikuti peraturan baik itu aturan daerah maupun negara dengan baik dan benar. Memudarnya rasa kepercayaan rakyat pada pemimpin dan pengelola negara. Setiap tindakan yang dilakukan oleh masyarakat sudah tidak berdasarkan Pancasila serta UUD 1945 sebagai dasar negara. Tercipta suasana politik yang tidak sehat serta tidak kondusif, sehingga memecah belah masyarakat. Meningkatnya sikap apatis serta egois dari masyarakat. Tidak meratanya pendidikan, pembangunan dan bidang lainnya di beberapa wilayah tertentu. Jika masyarakat paham bahwa faktor di atas menjadi penyebab dari disintegrasi dan terpisahnya masyarakat, lalu mengapa masih ada beberapa orang yang melakukan sikap-sikap tersebut? Menurut Simon Fisher, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab konflik sehingga memicunya terjadi disintegrasi, berikut penjelasannya. Teori relasi masyarakat, menurut teori ini, konflik terjadi dikarenakan ada polarisasi secara terus meneru, ketidakpercayaan, kecurigaan serta pertentangan yang ada pada kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Teori negosiasi berprinsip, merupakan teori yang menjelaskan bahwa konflik terjadi karena posisi yang bertentangan dengan pandangan konflik zero sum yang diadopsi oleh pihak konflik. Teori kebutuhan manusia yaitu teori yang menjelaskan bahwa konflik berakar mendalam biasanya disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, psiko sosial, kebutuhan primer termasuk di dalamnya adalah keamanan, perhatian, identitas, partisipasi dan otonomi. Teori identitas, konflik disebabkan oleh perasaan identitas yang terancam dan seringkali tidak terpecahkan masalah kerugian dan penderitaan. Teori miskomunikasi antar budaya yaitu konflik terjadi karena tipe komunikasi kultural yang berbeda atau bertentangan. Teori transformasi konflik yaitu teori yang menjelaskan bahwa konflik dapat terjadi karena masalah nyata seperti ketidakadilan atau ketidaksetaraan yang diekspresikan dalam persaingan kerangka kerja sosial, ekonomi dan budaya. Lalu apa dampak dari disintegrasi yang terjadi? Disintegrasi baik itu disintegrasi sosial, budaya maupun keluarga setidaknya akan memberikan dua dampak yang cukup besar yaitu timbulnya perpecahan, dan munculnya masalah-masalah sosial. Berikut penjelasannya lebih lanjut. 1. Timbulnya Perpecahan Contoh dari kasus-kasus disintegrasi yang menyebabkan perpecahan adalah kasus yang terjadi antara Korea Selatan dan Korea Utara. Pada mulanya, kedua negara ini bersatu, akan tetapi karena ada perbedaan dalam segi pemerintahan sosialis serta demokratis, maka pada akhirnya kedua negara ini pun menjadi saling bersebrangan, bahkan saling berperang untuk memperkuat pengaruh satu sama lain. 2. Munculnya Masalah-masalah Sosial Dampak kedua dari kasus disintegrasi adalah munculnya masalah sosial, sebab disintegrasi akan menyebabkan kondisi masyarakat menjadi tidak bersatu dan akhirnya memicu keadaan yang cukup rumit untuk mencapai tujuan bersama-sama. Di Indonesia sendiri, ada beberapa contoh kasus disintegrasi, contohnya seperti demonstrasi yang terjadi pada tahun 1998 yaitu para mahasiswa dan masyarakat memberontak serta melakukan protes pada pemerintahan yang dipimpin oleh Orde Baru atau Orba. Contohnya lainnya adalah PKI yang terjadi pada masa Orde Lama, PKI merupakan partai komunis yang melakukan kudeta pemerintah dengan cara yang cukup brutal seperti membunuh banyak jenderal dan tokoh-tokoh penting. Itulah penjelasan terkait disintegrasi adalah bentuk perilaku dari setiap individu dan kelompok yang hidup dalam ketidak-aturan, sehingga menyebabkan terjadinya perpecahan. Jika Grameds tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang disintegrasi atau materi lain dalam mata pelajaran Sosiologi, maka Grameds bisa mencari tahu informasinya lebih lanjut dengan membaca buku. Selain materi disintegrasi, di juga terdapat buku-buku materi Sosiologi atau buku mata pelajaran lain yang bermanfaat untuk Grameds. Jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia karena dijamin original dan berkualitas, juga membuatmu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Khansa Baca juga ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat mengalami perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. Perubahan yang terjadi merupakan proses dari modifikasi sosial dan budaya di dalam masyarakat. Walaupun perubahan berjalan ke arah yang lebih baik, terkadang tidak bisa berjalan mulus karena ada unsur atau pihak yang tidak sejalan, sehingga memunculkan adanya konflik sosial. Pertentangan dalam suatu perubahan tersebut merupakan suatu gejala disintegrasi sosial. Disintegrasi atau disorganiasi adalah adanya kondisi ketidaksimbangan dan ketidakserasian antar unsur di masyarakat karena ada beberapa unsur yang tidak berfungsi dengan baik. Disintegrasi sosial menjadikan keadaan kacau dan masyarakat bisa kehilangan kepercayaan satu sama lain. Disintergasi sosial bisa berbentuk aksi demonstrasi, pergolahan daerah bagi mereka yang merasakan adanya diskriminasi, aksi kriminalitas yang tak terkendali, perilaku remaja yang menyimpang, serta konflik yang melibatkan isu agama, ras dan antar golongan SARA. Permasalahan tersebut dapat menimbulkan disintegrasi bangsa yang ditandai dengan hilangnya nasionalisme pada jiwa masyarakat sehingga menyebabkan kerusuhan dan disharmonisasi. Pada dasarnya perubahan yang terjadi di masyarakat dan terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia untuk melakukan perubahan. Manusia akan cenderung bosan dan ingin mengembangkan dirinya mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat. Perubahan sosial dapat terjadi di segala bidang kehidupan manusia seperti ekonomi, sosial, budaya dan politik. Perubahan sosial ini dapat berdampak pada nilai-nilai sikap perilaku dan kebiasaan masyarakat. Perubahan sosial dapat berupa kemajuan progress ataupun kemunduran regress. Gejala Disintergarasi Dilansir dari Wikipedia, disintegrasi sosial di dalam masyarakat Indonesia dapat ditandai oleh beberapa gejala, antara lain Baca juga Apa Saja Proses Integrasi Sosial? Tidak adanya persamaan pandangan antara anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan patokan oleh masing-masing anggota masyarakat. Perilaku para warga masyarakat cenderung melawan/melanggar nilai-nilai dan norma-norma yang telah disepakati bersama. Kerap kali terjadi pertentangan antara norma-norma yanga da di dalam masyarakat. Nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat tidak lagi difungsikan dengan baik dan maksimal sebagaimana mestinya. Tidak adanya konsistensi dan komitmen bersama terhadap pelaksanaan sanksi bagi mereka yang melanggar norma-norma yang ada di masyarakat. Kerap kali terjadinya proses-proses sosial di masyarakat yang bersifat disosiatif seperti persaingan tidak sehat, saling fitnah, saling hasut, pertentangan antar individu maupun kelompok, perang urat saraf, dan seterusnya. Penanggulangan Disintegrasi Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi sosial secara nasional adalah sebagai berikut Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu. Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu dan membiasakan diri untuk selalu membangun consensus. Membangun kelembagaan yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak dan wilayah. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsDisintegrasi Sosialintegrasi sosialKelas 11Sosiologi You May Also Like
Berikut yang bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah …. A. menjauhkan diri dari sikap diskriminatif B. mengembangkan sikap etnosentrisme C. menghindarkan diri dari sikap sukuisme D. menjauhkan diri dari sikap fanatisme sempit E. mengembangkan sikap toleransi beragama Pembahasan Yang bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah mengembangkan sikap etnosentrisme penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Jawaban B - Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat
Jakarta - Disintegrasi bangsa menjadi permasalahan yang cukup serius bagi bangsa dan negara. Disintegrasi dapat memicu berbagai konflik yang lebih besar bahkan tidak menutup kemungkinan melahirkan bangsa Kamus Besar Bahasa Indonesia, disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; dan dari Jurnal Humaniora Universitas Gadjah Mada UGM, dinamika suatu masyarakat dapat dipacu dengan adanya pengakuan dari perbedaan. Namun demikian, tidak dapat dihindari bahwa perbedaan juga dapat memunculkan konflik sosial yang dapat mengganggu kestabilan kehidupan Penyebab Disintegrasi BangsaDalam kacamata sosial, keberagaman etnis yang ada dalam sebuah wilayah dapat memicu disintegrasi sosial yang mengarah pada konflik. Dikutip dari Buku Integrasi dan Disintegrasi dalam Perspektif Budaya oleh Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, Konflik terdiri dari dua fase, yaitu fase disorganisasi dan fase beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan sosial menuju disintegrasi maupun integrasi. Seperti tujuan dari kelompok, sistem sosial, sistem tindakan, dan sistem sanksi. Sementara itu, gejala disintegrasi dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Sebagai berikut1. Ketidaksesuaian anggota kelompok mengenai tujuan kehidupan sosial kemasyarakatan yang telah Norma dan nilai sosial yang ada sudah tidak mampu lagi untuk membantu anggota masyarakat dalam mencapai tujuan baik individu maupun Norma dan nilai kelompok yang telah disepakati anggota kelompok saling bertentangan satu sama Sanksi yang diterapkan sebelumnya sudah lemah bahkan tidak dilaksankan dengan Tindakan anggota masyarakat telah bertentangan dengan norma dan nilai itu, Dahlan Hi Hasan dalam artikelnya yang berjudul Distingerasi sebagaimana diterbitkan dalam Jurnal ACADEMICA menjelaskan, ada tiga kemungkinan penyebab terjadinya disintegrasi bangsa yaitu sebab internal, kultural, dan struktural. Berikut penjelasannya1. InternalSebab internal ini berasal diri sendiri, yakni menyangkut pada kualitas pribadi manusia. Hal ini seringkali terjadi akibat pemahaman dan intepretasi yang kurang tepat terhadap sistem nilai muncul perilaku fatalistik, intoleran, meninggikan suku bangsa masing-masing, hingga penggunaan bahasa yang tidak KulturalSebab kultural menyangkut tentang pandangan nilai dan sikap mental serta perilaku masyarakat. Pandangan ini muncul dari sistem nilai budaya yang menghargai cara hidup yang menghindari kesenangan duniawi dan ini memiliki kecenderungan untuk melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat dan berujung pada kesengsaraan orang banyak. Mereka juga tidak saling mengenal dan menghargai kebudayaan kelompok etnis hingga tidak menerima nilai-nilai yang berlaku di StrukturalSebab struktural terjadi akibat adanya struktur kekuasaan yang memberikan ruang bagi lahirnya disintegrasi bangsa. Contohnya rendahnya legitimasi pemerintahan, kekacauan ekonomi, tingginya represi, banyaknya pelanggaran HAM, hingga ketidakadilan dari pemerintah pusat terhadap daerah. Simak Video "Komnas HAM Deklarasikan Pemilu Tanpa Diskriminasi" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
berikut bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah