SengketaHak dan PHK. Perlu kami jelaskan bahwa seluruh hak dan kewajiban yang dimiliki pekerja dan perusahaan pada dasarnya diatur oleh Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ("UU Ketenagakerjaan"). Suatu hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur
Berbagaiaspek perlu Anda perhatikan jika akan masuk pada tingkatan satu ini, berikut ulasannya: 1. Memiliki Jiwa Kepemimpinan. Aspek ini adalah salah satu hal utama yang harus ada pada COO, karena akan berpengaruh nantinya pada kinerja saat terjun pada dunia kerja suatu perusahaan.
Sementaraitu, terdapat dua karyawan tetap yang memiliki jumlah gaji berbeda satu sama lain, yaitu Johan Rp4.700.000,00 dan Putri Rp.5.000.000,00. Berdasarkan rumus kenaikan gaji karyawan, besaran kenaikan gaji kedua karyawan tersebut sebagai berikut: Johan = Rp4.700.000,00 x 10% = Rp470.000,00 Putri = Rp5.000.000,00 x 10% = Rp500.000,00
Gajipokok besarannya bisa disepakati bersama antara manajemen perusahaan dan pekerja. Sebagai salah satu struktur gaji dalam payroll, sesuai UU No 13 Thn 2003, setidaknya unsur gaji pokok ini adalah 75% dari total gaji pokok dan tunjangan tetap. Tunjangan Tetap
JamKerja Yang Sesuai Dengan Undang-undang. Penetapan jam kerja bagi karyawan perusahaan diatur dalam pasal 77 ayat 2. Dengan jam kerja total selama satu minggu adalah 40 jam. 7 jam bila menggunakan sistem 6 hari kerja serta 8 jam bila menggunakan sistem 5 hari kerja. Bila jam kerja lebih dari yang telah ditetapkan maka perusahaan wajib
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Bagaimana contoh rumus hitung upah, hingga cara menghitung gaji karyawan bulanan termasuk perhitungan gaji pokok baik karyawan tetap maupun tidak tetap? Baca penjelasannya di artikel Mekari Talenta berikut ini. Gaji merupakan kewajiban penting yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak karyawannya. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk mengetahui cara hitung perhitungan gaji sesuai dengan kebutuhan dan hak karyawan. Dalam menghitung gaji, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam prosesnya. Misalnya nilai yang dimiliki karyawan, struktur dan skala upah, komponen gaji hingga kemampuan perusahaan dalam menawarkan gaji kepada karyawan. Untuk itu, mari simak artikel tentang menghitung gaji karyawan berikut ini. Cara Menentukan Nilai Gaji Pokok Seorang Karyawan Tahukah Anda bahwa penentuan gaji pokok seorang karyawan sudah diatur oleh undang-undang tepatnya UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Menurut ketentuan, besaran gaji pokok itu minimal sebesar 75 persen dari total upah karyawan di mana terdiri dari gaji bersih ditambah dengan tunjangan. Kemudian, nilainya sendiri ditentukan sesuai dengan posisi, keahlian, pengalaman, dan lain sebagainya. Nah, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menentukan gaji pokok Mengetahui Pasaran Gaji Pada Posisi yang Ditawarkan Sebelum Anda menentukan gaji pokok pada karyawan di posisi tertentu, Anda perlu mengetahui gaji pasarannya terlebih dahulu. Memang, pada dasarnya Anda tiap perusahaan punya gaji yang berbeda pada satu posisi yang sama. Tapi dari gaji rata-rata, Anda bisa menentukan apakah akan menaikan gaji di atas rata-rata pasaran atau tidak. Lalu, Anda juga perlu memperhatikan UMR yang berlaku. Pengalaman Kerja Karyawan Selain melihat pasaran gaji, pengalaman kerja karyawan juga perlu menjadi bahan pertimbangan. Seseorang yang memiliki pengalaman 3 tahun bekerja di bidang yang sama tentu harus penentuan gaji pokoknya lebih besar dari seorang fresh graduate. Seberapa Besar Posisi Tersebut Berperan Penting Terakhir, Anda perlu mengukur apakah posisi tersebut punya kontribusi besar di perusahaan. Misalnya, posisi manajerial atau posisi strategis yang menentukan untung rugi perusahaan, Anda bisa memberikan gaji pokok yang lebih tinggi. Komponen Gaji Karyawan Sebelum menghitung gaji karyawan, Anda harus tahu mengenai komponen gaji karyawan. Misalnya dalam menghitung gaji karyawan, perusahaan juga perlu memahami tentang dasar penggajian yaitu gaji pokok. Lalu dibawah ini adalah gambar tampilan pengelolaan gaji atau payroll dengan menggunakan aplikasi Talenta yang bisa permudah Anda menghitung gaji karyawan di perusahaan Anda. Saya Mau Bertanya ke Sales Mekari Talenta Sekarang Gaji Pokok Gaji pokok adalah sebagai imbalan dasar yang wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja menurut tingkat dan jenis pekerjaan yang disepakati oleh kedua belah pihak baik perusahaan maupun karyawan. Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, besaran gaji pokok sekurang-kurangnya 75% dari upah pekerja yang terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan tetap. Bagaimana dengan Upah Minimum, apakah sama dengan gaji pokok? Sejatinya gaji pokok dan upah minimum adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan. Bisa dibilang gaji pokok adalah komponen penyusun upah minimum. Sedangkan komponen upah minimum adalah alat ukur perusahaan untuk memberikan upah yang layak kepada karyawannya. Kembali ke gaji pokok. Sejatinya gaji pokok sendiri dihitung secara proporsional sesuai skala yang ditetapkan dalam aturan pemerintah dan juga kebijakan perusahaan. Bisa berdasarkan golongan jabatan, frekuensi dan intensitas pekerjaan, atau nilai dari pekerjaan itu sendiri. Berikut penjelasan lengkapnya terkait gaji pokok yang merupakan komponen perhitungan gaji karyawan. Nilai Pekerjaan Nilai pekerjaan yang dimaksud adalah kualifikasi pendidikan, pengalaman pekerjaan, dan juga faktor geografis. Misalnya saja, perusahaan akan menawarkan gaji berbeda pada kualifikasi pendidikan sama namun pengalaman berbeda atau pengalaman dan pendidikan sama namun lokasi geografis berbeda. Misalnya Budi dan Adi bekerja sebagai SEO specialist dengan pengalaman sama. Namun Budi bekerja di Jakarta sedangkan Adi bekerja di Yogyakarta. Karena upah minimum di jakarta lebih besar dibandingkan dengan Yogyakarta maka Budi bisa saja mendapatkan gaji pokok yang lebih besar. Baca juga Upah Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Kesesuaian Skala Upah Tiap perusahaan pasti memiliki skala upah yang diterapkan dan tentu berdasarkan aturan pemerintah. Skala upah sangat erat kaitannya dengan kemampuan perusahaan untuk membayar gaji sesuai jabatan dan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan. Anda harus mampu mengukur kemampuan perusahaan Anda dalam menawarkan gaji. Anda bisa melakukan trade off. Misalnya mengurangi kualifikasi dan spesifikasi skill dan melengkapi gaji pokok dengan paket kompensasi atau bonus. Kontribusi Anda juga dapat menentukan gaji pokok berdasarkan nilai kontribusi bidang pekerjaan tersebut terhadap perusahaan. Jika posisi tersebut sangat vital bagi ketahanan usaha Anda, maka Anda perlu mempertimbangkan besaran gajinya. Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Penerapan cara menghitung gaji karyawan bukan hanya sekedar gaji untuk karyawan tetap. Banyak perusahaan yang menggunakan jasa karyawan lepas, karyawan tidak tetap, atau karyawan musiman. Sehingga perusahaan perlu memahami ragam perhitungan gaji karyawan. Karyawan tetap adalah pegawai yang bekerja di suatu instansi atau perusahaan yang mendapatkan penghasilan dalam jumlah tertentu secara terus-menerus sesuai dengan kesepakatan kontrak kerja antara karyawan dan perusahaan di mana karyawan turut mengelola perusahaan secara langsung. Berbeda dengan karyawan tetap, karyawan tidak tetap adalah karyawan yang bekerja berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil yang sifatnya sementara dalam satu periode tertentu. Sehingga cara penggajian karyawan tidak tetap bisa dihitung berdasarkan jumlah hari, minggu, atau bulanan. Selain sistem penggajian,untuk perhitungan PPh 21 pegawai tidak tetap juga memiliki cara hitung tersendiri dibandingkan karyawan tetap. Baca juga Kontrak Kerja Adalah Kesepakatan, Hindari 4 Hal Ini! Rumus Cara Perhitungan Gaji Karyawan Tetap Bulanan Contoh Budi seorang karyawan tetap di perusahaan A dengan upah tiap bulannya adalah Budi saat ini belum menikah dan belum memiliki tanggungan apapun. Berikut contoh perhitungan gaji Budi Upah bulanan Biaya jabatan* 5% x – Gaji bersih sebulan = Gaji bersih setahun 12 x Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP** – Penghasilan Kena Pajak PKP = PPh 21 Terutang 5% x = PPh 21/bulan = Gaji yang Harus dibayar – = Rp. * Biaya jabatan adalah 5% dari upah bulanan sebelum pajak ** PTKP disesuaikan dengan tanggungan. karena Budi belum menikah dan belum memiliki tanggungan maka tarif PTKP masuk golongan TK/0 yang dikenalan sebesar Selengkapnya dapat Anda lihat di sini Baca juga Pusing Menghitung PPH 21? Permudah dengan Aplikasi Gaji Karyawan! Contoh Perhitungan Gaji karyawan Tidak Tetap Contoh Andi seorang karyawan lepas yang bekerja selama satu bulan oleh perusahaan ABC dengan upah bulanan-nya sebesar dan belum menikah. Upah Setahun x 12 Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP – Penghasilan Kena Pajak PKP = PPh 21 per Tahun 5% x = PPh 21 per bulan = Gaji yang dibayarkan – = Rp 6. Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Tidak Tetap Harian Beberapa perusahaan ada yang mempekerjakan karyawan harian. Perhitungan upah karyawan harian sebenarnya sangat mudah. Hanya saja perusahaan perlu memperhatikan peraturan yaitu apabila karyawan memiliki penghasilan kurang dari maka karyawan tersebut terbebas dari beban pajak penghasilan. Sebelum mengetahui cara hitung karyawan harian Anda perlu memahami kondisi perhitungan PPh 21 di tabel berikut Penghasilan harian Penghasilan kumulatif perbulan Rumus PPh Terutang Rp. Rp. atau Rp 5% x upah – PTKP/360 > Rp. atau < Rp. < Rp Tarif PPh pasal 17 x PKP setahun Contoh kasus cara menghitung gaji Adi dan Joni sama-sama bekerja sebagai pekerja lepas harian masing-masing mendapatkan jatah upah perbulannya katakanlah dalam satu bulan ada 26 hari kerja sebesar Bedanya, Adi bekerja hanya 15 hari sedangkan Joni bekerja 25 hari. Adi dan Joni keduanya belum menikah dan belum memiliki tanggungan. Begini contoh perhitungan gaji Adi. Adi Joni Penghasilan sehari Penghasilan sehari Penghasilan 15 hari kerja x 15 Penghasilan 25 hari kerja x 25 karena upah Adi di bawah maka Adi tidak dikenakan beban pajak PTKP x25 – PKP hingga hari ke-25 PPH 21 5% x = Upah yang diterima perhari Rp Upah yang diterima – = Rp. Baca juga Cara Mudah Perhitungan PPh 21 Terbaru Excel dan Aplikasi Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Prorata Banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja secara mendesak dan bahkan mereka merekrut karyawan di tengah bulan. Nah, perhitungan gaji untuk karyawan yang masuk di tengah bulan ini disebut dengan cara hitung gaji prorata atau proporsional. Adapun perhitungan gaji prorata dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan jumlah hari kerja dan jumlah jam kerja. Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Berdasarkan Hari Kerja Bulanan Contoh, Ali bekerja pada 15 Januari 2020, dengan gaji tiap bulannya adalah per-bulan dengan jumlah hari kerja 5 hari seminggu. Maka rumus perhitungan gaji Ali = Jumlah Hari Kerja/Jumlah Hari kerja dalam 1 bulan x Gaji Satu Bulan Langkah pertama, hitung jumlah hari kerja dalam sebulan. Misal di bulan Januari tahun 2020 ada 20 hari kerja. Ali bekerja selama bulan Januari selama 12 hari hingga akhir bulan. Maka gaji yang diterima Ali adalah Gaji Ali = 12/20 x Rp. = Contoh Cara Menghitung Gaji Karyawan Berdasarkan Jam Kerja Perhitungan gaji karyawan prorata juga bisa dihitung berdasarkan jumlah jam kerja. Dasar perhitungan upah per-jam adalah 1/173 x upah satu bulan. Perhitungan ini sebenarnya jarang terjadi. Selain karena rumit, tidak banyak karyawan yang merekrut karyawan di akhir-akhir bulan karena perhitungan berdasarkan jam kerja biasanya digunakan untuk gaji karyawan yang masuk di akhir-akhir bulan. Contoh Ina bekerja mulai tanggal 20 Januari 2020, dengan gaji dengan jumlah hari kerja 5 hari/minggu. Dari tanggal 20 Januari 2020 hingga akhir Januari 2020, Ina telah bekerja selama 9 hari. Maka 1/173 x = = jumlah hari x jam per-hari x upah hasil dari perhitungan dasar = 9 x 8 x = Maka Ina menerima gaji prorata sebesar Baca Juga Jam Kerja Karyawan Indonesia Sesuai Jenis Usaha Cara Menghitung Gaji Karyawan Menggunakan Excel Anda juga bisa mempermudah pekerjaan dengan menghitung gaji karyawan menggunakan aplikasi seperti Microsoft Excel untuk bulanan, harian atau yang lainnya. Anda hanya perlu memasukkan semua data komponen gaji karyawan, dan rumus Excel akan membantu Anda. Misalnya, karyawan A memiliki gaji sebesar per hari. Jika jumlah hari kerja dalam sebulan sebanyak 25 hari, maka rumus yang digunakan pada Excel bisa seperti rumus =A2*B2. Contoh Cara Hitung Kenaikan Gaji Cara menghitung kenaikan gaji sebenarnya cukup sederhana dimana gaji sebelumnya dikalikan dengan persentase kenaikan gaji berdasarkan faktor-faktor berikut Penilaian – Perusahaan biasanya melakukan penilaian kinerja karyawan pada periode tertentu yang dapat mempengaruhi kenaikan gaji seorang karyawan. Penilaian bisa didasari dengan kualitas pekerjaan yang dihasilkan atau performa pekerjaan. Tingkat Risiko – perusahaan juga biasanya menaikkan gaji jika karyawan tersebut memiliki penambahan risiko dalam pekerjaannya. Misalnya, karyawan A dipindah-tugaskan untuk bekerja di daerah cabang rawan konflik atau krisis pangan. Peraturan Pemerintah – Gaji juga bisa naik karena peraturan yang digulirkan pemerintah misalnya saja pajak ditanggung pemerintah atau kenaikan upah minimum tiap daerah. Kemampuan dan Regulasi Perusahaan – Untuk meningkatkan engagement, perusahaan biasanya menaikkan gaji karyawan pada periode dan masa kerja tertentu. Lantas bagaimana cara perhitungan kenaikan gaji karyawan? Katakan persentase kenaikan gaji karyawan Anda sebesar 5% yang dipengaruhi faktor-faktor tersebut dan karyawan Anda memiliki gaji tiap bulannya maka perhitungannya seperti ini x 5% = Maka kenaikan gaji karyawan Anda sebesar dan gaji karyawan Anda saat ini sebesar Baca juga Begini Cara Menghitung Kenaikan Gaji Berkala Karyawan yang Benar Beberapa Tips Cara Menentukan Gaji Karyawan Untuk HR Berikut ini adalah beberapa tips tersebut yang bisa juga dipakai untuk acuan cara menghitung gaji karyawan bulanan. 1. Riset untuk Mengetahui Nilai Pekerjaan di Pasar Ketika perusahaan Anda baru berdiri, Anda dapat melakukan riset untuk melihat struktur dan skala upah dari perusahaan lain yang memiliki karakteristik hampir sama atau setidaknya ada dalam 1 bidang. Perhatikan juga wilayah perusahaan yang menjadi tolok ukur. Atau apabila perusahaan Anda sudah lama berdiri namun memiliki bidang atau divisi yang baru saja dibentuk, maka butuh survei skala gaji dari perusahaan lain dengan posisi atau bidang yang sama. Karena memang berbeda divisi berbeda pula besaran gajinya. Selain itu, survei ini juga akan mencegah adanya kesenjangan gaji dengan perusahaan lain dalam satu kota atau kabupaten. Biasanya faktor geografi tempat perusahaan berdiri juga menjadi pengaruh dalam penentuan gaji. Perusahaan dengan bidang yang sama namun memiliki keterjangkauan yang jauh berbeda, juga akan memiliki gaji pokok yang berbeda. Misalnya, perusahaan tambang di Jawa yang keterjangkauannya mudah bisa jadi memiliki gaji pokok yang lebih kecil daripada perusahaan tambang di Kalimantan atau pedalaman hutan. Itulah kenapa UMP setiap provinsi juga berbeda-beda. 2. Menentukan Metode Perhitungan Gaji Karyawan Sistem kerja yang digunakan perusahaan sangat mempengaruhi cara menghitung gaji karyawan juga besarnya gaji yang akan diterima secara bulanan. Sistem kerja shift, misal, tentu memiliki pembagian jumlah gaji yang berbeda dengan sistem kerja waktu penuh atau nine to five. Apalagi jika karyawan dibayar dengan satuan hasil, bukan satuan waktu. Gaji atau upah memiliki 2 standar dalam pemberiannya, yaitu diberikan atas satuan waktu bekerja dan/atau satuan hasil. Satuan waktu berarti perusahaan akan menggaji karyawannya berdasarkan waktu tertentu dia bekerja, biasanya 1 bulan sekali. Sedangkan satuan hasil berarti menggaji karyawan berdasarkan proyek atau pekerjaan yang sudah mereka selesaikan meskipun tidak ada waktu pastinya. Semua tergantung pada sistem penggajian perusahaan tersebut. Jadi perusahaan dapat menggunakan salah satu sistem tersebut atau mencampurkan keduanya. Tips ini bisa digunakan untuk acuan cara menghitung gaji oleh HR. 3. Sesuaikan Kemampuan Perusahaan dengan Skala Upah Ketika Anda sudah mengetahui dua atau lebih perbandingan gaji dari perusahaan lain, Anda dapat mengambil rata-rata atau kisarannya. Yaitu yang tidak terlalu tinggi dan membebani perusahaan, namun tidak terlalu rendah agar karyawan berproduksi dengan baik. Tentukan batas dasar dan batas atas besaran gaji untuk setiap posisi, sebagai patokan bagi karyawan baru nantinya. Pada dasarnya kemampuan keuangan perusahaan menjadi faktor utama dalam menentukan gaji, apakah di atas rata-rata atau dibawah rata-rata perusahaan lain. Apabila upah atau gaji terlalu tinggi atau terlalu rendah, akan ada dampak negatif secara jangka panjangnya. Yaitu merusak keseimbangan proporsionalitas upah, sehingga hubungan antar karyawan menjadi tidak sehat. Perusahaan harus terbuka dengan perhitungan juga negosiasi gaji dengan karyawan. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan akan meminta kenaikan gaji, sedikitnya setahun sekali yang biasanya bertepatan dengan hari buruh. Ditambah dengan fakta bahwa kebutuhan sehari-hari pasti meningkat setiap tahunnya. Penyesuaian standar hidup ini tentu akan mempertahankan kestabilan produktivitas karyawan dan perusahaan. Sementara bagi karyawan baru, Anda bisa menentukan gaji mereka seperti Anda menentukan gaji karyawan lama yang memiliki pekerjaan atau tugas sejenis. Anda juga dapat menentukannya dari hasil masa percobaan yang ia jalani. Jika Anda melihat potensi besar dari karyawan tersebut yang bisa mempengaruhi perkembangan perusahaan, tidak ada salahnya Anda memberinya gaji yang sedikit lebih tinggi. Kemudian gaji tersebut Anda evaluasi setiap tahun jika memang prestasi dan kontribusi mereka kepada perusahaan semakin besar. Dengan memperhatikan keempat hal diatas, Anda akan semakin paham bagaimana cara menentukan gaji. Pengelolaan gaji memang menjadi salah satu pekerjaan Anda yang membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Aplikasi Payroll untuk Permudah Cara Menghitung Gaji Karyawan Setelah Anda mengetahui cara hitung perhitungan gaji karyawan yang dapat diterapkan pada perusahaan. Perhitungan gaji sejatinya bisa Anda lakukan menggunakan software pengolah data. Namun menggunakan software pengolah data seperti Excel rawan terjadinya human error. Oleh karena itu, bagi Anda sangat disarankan untuk menggunakan aplikasi payroll sebagai cara menghitung gaji yang bisa dengan mudah diintegrasikan dengan aplikasi absensi online secara profesional seperti Mekari Talenta. Saya Mau Bertanya ke Sales Mekari Talenta Sekarang Alasan pertama, menggunakan aplikasi payroll dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan penggajian, membantu mempermudah dan meringankan tugas HRD di perusahaan. Kedua, Anda tidak perlu lagi khawatir adanya data yang hilang bahkan potensi adanya fraud yang dilakukan karyawan. Anda juga tidak perlu khawatir adanya faktor human error yang dapat mempengaruhi perhitungan gaji perusahaan Anda. Terlebih, aplikasi payroll juga dapat diintegrasikan dengan absensi karyawan perusahaan dan komponen gaji lainnya. Talenta menjadi aplikasi payroll yang dapat bantu Anda menghitung gaji secara profesional dan mudah dengan fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggajian perusahaan Anda. Cari tahu selengkapnya tentang fitur dan solusi yang ditawarkan Mekari Talenta atau coba demo gratis attendance management software dari Talenta sekarang.
Contoh Slip Gaji Karyawan dan Komponen Penting Dalamnya Contoh slip gaji karyawan diperlukan oleh setiap orang yang bekerja di sebuah perusahaan dengan tujuan untuk berbagai hal pribadi. Dokumen yang satu ini mungkin terdengar sepele ketika gak dibutuhkan tetapi kamu mesti tahu kalau perannya sangat krusial saat diperlukan. Sebab kegunaannya yang terbilang vital untuk berbagai hal mulai dari bayar pajak, mengecek pengeluaran sampai melamar pekerjaan di tempat baru. Oleh karena itu, penting buat kamu, khususnya yang bekerja di dunia profesional guna mengetahui hal tersebut. Sesuai Peraturan Pemerintah PP No. 78 Tahun 2015, slip gaji adalah bukti pembayaran atau penerimaan upah dari perusahaan kepada pegawainya yang sah. Dalam kertas ini terdapat beberapa informasi tertuliskan tentang nominal gaji dan tunjangan yang didapatkan seseorang beserta dengan rincian potongan apabila ada keperluan perlu dibayarkan. Bukti penerimaan ini emang gak selalu dibutuhkan setiap bulannya oleh karyawan. Kamu bisa meminta langsung kepada divisi keuangan atau HRD untuk segera diberikan. Manfaat dan fungsi slip gaji karyawan Pada umumnya, slip gaji bisa digunakan untuk memenuhi persyaratan atas pengajuan kartu kredit, pinjaman KPR, dan lainnya. Dari slip gaji ini, pihak bank dapat melakukan analisis apakah debitur memenuhi kelayakan yang telah ditetapkan. Contoh kasusnya, ketika mengisi kolom gaji di formulir pinjaman, debitur menuliskan bahwa gaji yang diterima adalah Rp5 juta. Dengan slip gaji karyawan kreditur dalam melihat perincian gaji pemohon pinjaman apakah informasi yang diberikan betul atau tidak. Atau mungkin memang betul gaji debitur Rp5 juta per bulan, namun yang diterima bersih hanya Rp4,5 juta per bulan. Selain itu ada beberapa fungsi lain dari slip ini untuk karyawan, antara lain Mengajukan pinjaman online Mengajukan Kredit Tanpa Agunan KTA Mengajukan Kredit Perumahan Rakyat KPR Melamar pekerjaan Kredit mobil atau motor Manfaat slip gaji bagi perusahaan Tidak hanya memberikan keuntungan dari sisi karyawan, slip ini juga sangat berguna bagi perusahaan. Perlu dipahami bahwa slip karyawan merupakan bukti pembayaran yang dapat menunjukkan transparansi suatu perusahaan sehingga loyalitas karyawan pun dapat terbentuk. Selain itu, slip ini juga dapat digunakan sebagai bahan penilaian kompetensi karyawan. Ini dikarenakan, lewat slip tersebut, perusahaan dapat menganalisis frekuensi lembur dan besaran bonus yang diterima atas prestasi karyawan. Komponen slip gaji karyawan Pada praktiknya, setiap perusahaan memiliki komponen slip upah karyawan yang berbeda-beda. Meski begitu, tetap ada komponen wajib yang perlu dicantumkan oleh semua perusahaan. Berikut ini di antaranya 1. Data umum karyawan dan perusahaan Dalam slip gaji, tentu harus ada identitas jelas atas perusahaan dan karyawan yang bersangkutan. 2. Gaji pokok Gaji pokok adalah upah dasar yang dibayarkan perusahaan atas pekerjaan yang dijalani karyawan setiap bulannya. 3. Tunjangan Tunjangan adalah tambahan gaji di luar gaji pokok yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan. Tunjangan sendiri terbagi menjadi dua kategori, yaitu tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap. Tunjangan tetap seperti tunjangan jabatan dan keluarga diberikan rutin bersamaan dengan gaji. Tunjangan tidak tetap seperti tunjangan transportasi dan makan siang diberikan sesuai kehadiran atau absensi karyawan. 4. Potongan Sama halnya dengan tunjangan, potongan dalam slip gaji juga terbagi atas dua kategori, yaitu potongan tetap dan tidak tetap. Potongan tetap seperti dan dilakukan setiap bulan. Potongan tidak tetap seperti cicilan pinjaman atau kasbon disesuaikan dengan keadaan. 5. Bonus Beberapa perusahaan memberikan bonus atau komisi atas prestasi kerja karyawan. Umumnya komponen bonus ini muncul sekali atau dua kali dalam setahun. 6. Lembur Lembur artinya kerja melebihi delapan jam sehari atau 40 hari seminggu. Meski begitu, tidak semua perusahaan memiliki kebijakan yang sama. Untuk memberikan gambaran lebih jelas terkait jenis bukti pembayaran ini, berikut Lifepal telah rangkum mengenai contoh slip gaji karyawan sederhana. Sumber gambar Sumber gambar Sumber gambar Jadi, dapat disimpulkan bahwa slip gaji karyawan berguna sebagai bukti transparansi perusahaan kepada karyawan. Tanpa bukti pencatatan ini, karyawan akan sulit mengetahui asal-usul gaji yang diterimanya setiap bulan. Cara membuat slip gaji karyawan Untuk penyusunannya tidak harus selalu sama dengan contoh slip karyawan di atas. Kunci utamanya adalah mencantum komponen-komponen wajib yang telah dibahas sebelumnya. Ada banyak menggunakan contoh slip gaji Excel yang bisa diunduh di berbagai sumber. Namun, kalau ingin membuat sendiri, ini caranya Ketahui format slip gaji Sebelum membuat slip gaji pastikan kamu mengetahui terlebih dahulu isi slip gaji. Berikut ini format pengisian slip gaji karyawan Informasi Perusahaan Data Karyawan Rincian Gaji Potongan Gaji Tanggal Dikeluarkannya Slip Gaji Buat tabel di Microsoft Excel Bukalah program Microsoft Excel di laptop atau komputer kamu. Kemudian buat kolom sesuai dengan format slip gaji yang kamu inginkan. Setelah tabel berhasil dibuat, kamu tinggal mengisi rincian dari slip gaji pada tabel. Rincian yang dijelaskan di atas, yaitu rincian gaji, bonus, tunjangan, lembur dan lainnya. Pastikan untuk membuat setiap sheet untuk masing-masing keperluan. Menggunakan VLOOKUP Rumus VLOOKUP digunakan saat menggunakan rumus slip gaji Excel. Kamu sebenarnya tidak perlu memasukan angka-angka secara manual. Sehingga saat terjadi kesalahan dan adanya perubahan jumlah nominal yang harus dimasukan, kamu tidak perlu mengganti nominal pada semua tabel. Penggunaan rumus ini tentu akan menghemat waktu dan meminimalisir kesalahan dalam perhitungan. Jangan lupa untuk memasukan informasi mengenai perusahaan tempat kamu bekerja pada kop slip gaji beserta informasi lainnya. Selain itu, slip gaji juga perlu ditandatangan pemberi yang merupakan perusahaan dapat diwakilkan oleh staf administrasi atau staf payrol. Selain cara tersebut. kita juga bisa memanfaatkan sejumlah aplikasi slip gaji online seperti Gadjian, dan Accurate Online. Pertanyaan seputar slip gaji karyawan Apa saja isi slip gaji? Berikut ini format pengisian slip gaji karyawan Informasi Perusahaan Data Karyawan Rincian Gaji Potongan Gaji Tanggal Dikeluarkannya Slip Gaji Apakah PNS ada slip gaji? Iya, seluruh karyawan tak terkecuali PNS berhak memperoleh slip gaji. Slip gaji ditandatangani oleh siapa? Benar, slip gaji perlu ditandatangani oleh pihak perusahaan. Tak harus CEO, staf HRD atau staf payroll pun sudah cukup.
Gaji karyawan adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap pemilik bisnis atau usaha. Dalam cara menghitung gaji karyawan sendiri, beberapa variabel perlu dimasukkan guna menentukan besar kecilnya gaji mereka. Memberikan gaji yang sesuai merupakan etika bisnis yang penting untuk diperhatikan setiap pemilik usaha. Nah, agar pembagian gaji bisa dilakukan secara adil, simak pembahasan mengenai cara menghitung gaji karyawan berikut ini. Langkah Menentukan Gaji Karyawan dengan Benar Ketentuan mengenai gaji karyawan sebenarnya sudah tertuang dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tentang besaran gaji pokok yaitu minimal 75% dari upah total gaji bersih dan tunjangan pegawai. Menentukan gaji karyawan juga tidak bisa disama-ratakan. Dalam artian, tergantung dari masing-masing jabatan atau posisinya. Ada beberapa hal penting lain yang perlu dipertimbangkan, diantaranya sebagai berikut. 1. Pengalaman Penilaian Kinerja Pengalaman kerja cukup berpengaruh terhadap cara menghitung gaji karyawan perusahaan Anda. Yup, seseorang dengan pengalaman 2 sampai 3 tahun tentu gajinya lebih besar daripada fresh graduate yang belum berpengalaman. 2. Berdasarkan Kontribusi Posisi atau Jabatan Selain pengalaman, posisi atau jabatan tentu berpengaruh. Misalnya, gaji seorang project leader tidak mungkin disamakan dengan staf biasa, karena tanggung jawab mereka juga berbeda. Untuk itu, tetap diperlukan ukuran yang sesuai dengan masing-masing posisi. 3. Menyesuaikan dengan Skala Gaji pada Posisi Tertentu Meski penentuan gaji karyawan sudah diatur dalam Undang-Undang, namun besar kecilnya gaji pokok tetap mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk pasaran gaji pada daerah tertentu. Sebelum memutuskan jumlah gaji karyawan, Anda dapat melihat berapa rata-rata gaji dengan posisi yang sama di perusahaan lain. Selain itu juga memperhatikan UMR yang berlaku lalu menyesuaikannya dengan regulasi perusahaan Anda. Baca Juga Manajemen Keuangan Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Prinsip Cara Menghitung Gaji Karyawan Terdapat beberapa cara menghitung gaji karyawan, terutama jika dilihat dari ketentuan pemberian gajinya, ada yang bulanan, harian atau bahkan per jam. Tentu saja perhitungannya berbeda. Agar tidak bingung, yuk simak penjelasannya berikut ini. 1. Cara Menghitung Gaji Karyawan Bulanan Cara menghitung gaji karyawan bulanan lebih mudah, karena umumnya setiap bulan akan selalu sama meski seringkali ada kenaikan di periode tertentu. Nah, gaji antara karyawan tetap dan tidak tetap biasanya juga akan berbeda. Agar lebih memahaminya, perhatikan cara perhitungan berikut ini. Gaji Karyawan Tetap Karyawan tetap cenderung memiliki pekerjaan yang sama dan sifatnya tidak sementara, sehingga perhitungannya bisa lebih pasti. Ini contoh perhitungan gaji bulanan untuk karyawan tetap. Jeno merupakan seorang karyawan yang bekerja di perusahaan ABC. Ia belum menikah berstatus sebagai karyawan tetap dengan gaji Rp6 juta setiap bulannya. Maka cara menghitung gaji karyawan Jeno adalah sebagai berikut Gaji Karyawan Tidak Tetap Cara menghitung gaji karyawan tidak tetap biasanya berbeda-beda setiap perusahaan, tergantung dari regulasi mereka. Namun, umumnya,perhitungan gaji karyawan tidak tetap seperti berikut. Jeno merupakan seorang karyawan yang bekerja di perusahaan ABC. Ia belum menikah dan berstatus sebagai karyawan tidak tetap dengan gaji Rp6 juta setiap bulannya. Maka cara menghitung gaji karyawan untuk Jeno adalah sebagai berikut 2. Cara Menghitung Gaji Karyawan Prorata Prorata atau perhitungan proporsional adalah metode yang digunakan oleh perusahaan jika merekrut karyawan di tengah bulan. Ada dua cara dalam metode proprata, berdasarkan hari atau jam. Cara Menghitung Gaji Karyawan Per Jam Prorata Cara menghitung gaji karyawan per jam lebih rumit, terlebih jika jam kerjanya berubah-ubah, sehingga akan lebih baik jika Anda memiliki catatan jam kerja karyawan. Agar tidak salah dalam penerapannya, perhatikan contoh cara menghitung gaji karyawan berikut ini. Jeni bekerja di perusahaan AB mulai tanggal 22 Agustus. Kesepakatan upah yang akan didapatkan setiap bulannya adalah Rp5 juta. Sementara, sejak tanggal 22 Jeni sudah bekerja selama 6 jam dalam 3 hari dan 8 jam dalam 2 hari. Maka, cara menghitung gaji Jeni pada bulan itu adalah Rumus upah per jam = 1/173 x upah sebulan Jeni sudah bekerja selama 6 jam x 3 hari = 18 jam dan 8 jam x 2 hari = 16 jam, sehingga totalnya 34 jam Gaji per jam = 1/173 x Rp5 juta = Rp29 ribu Nah, kita sudah tahu bahwa upah per jam untuk Jeni adalah Rp29 ribu, sehingga gaji yang didapatkan Jeni selama bulan Februari yaitu Gaji = 34 jam x Rp29 ribu = Rp986 ribu Cara Menghitung Gaji Karyawan Harian Prorata Tidak seperti jam kerja, cara menghitung gaji karyawan harian lebih mudah dilakukan. Namun, Anda harus memastikan bahwa karyawan bekerja dengan jam yang sudah ditetapkan dan sama setiap harinya. Berikut contoh cara menghitungnya. Jeni adalah karyawan perusahaan AB yang mulai bekerja pada tanggal 15 Februari dengan ketentuan upahnya Rp5 juta per bulan 5 hari kerja dalam seminggu. Di mana ini berarti selama bulan Februari Jeni hanya bekerja 10 hari. Maka, cara menghitung gaji Jeni pada bulan itu adalah Gaji = 10/20 x Rp5 juta = Rp2,5 juta Cara Menghitung Gaji Karyawan Berdasarkan Omset Metode perhitungan yang satu ini cukup sederhana. Anda hanya perlu menentukan berapa besar omset yang diperuntukkan menggaji karyawan. Misalnya, dari 15% omset ditujukan untuk gaji. Sehingga jika per bulan usaha Anda mendapatkan omset sebesar Rp500 juta, maka sebanyak Rp75 juta dialokasikan untuk kebutuhan tenaga kerja, seperti gaji karyawan, tunjangan, bonus dan sebagainya. Baca Juga 4 Fungsi Manajemen – Panduan Lengkap untuk Perusahaan Cara Menentukan Kenaikan Gaji Karyawan Dalam menentukan besar kecilnya gaji karyawan, ada beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan suatu perusahaan. Di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Peraturan Pemerintah Kenaikan gaji karyawan bisa terjadi apabila ada peraturan pemerintah mengenai upah minimum daerah, atau bisa juga misalnya ada perubahan pada undang-undang. Dengan begitu, perusahaan pasti harus menyesuaikan aturan baru tersebut. 2. Regulasi dan Kemampuan Perusahaan Guna meningkatkan hubungan dengan karyawan, terlebih jika potensi karyawan tersebut cukup baik, biasanya perusahaan akan memberikan kenaikan gaji dalam periode tertentu. Selain itu, perkembangan perusahaan juga memungkinkan karyawan untuk naik gaji, misalnya adanya peningkatan laba atau valuasi. 3. Penilaian Individu Penilaian individu biasanya dilakukan dalam periode tertentu, misal 3 bulan atau 6 bulan sekali. Perusahaan bisa mempertimbangkannya untuk menaikkan gaji karyawan jika menunjukkan hasil yang positif. 4. Risiko Pekerjaan Semakin besar risiko yang harus dihadapi oleh karyawan, maka gaji yang akan diberikan juga semakin tinggi. Dengan begitu, mereka tetap termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya dengan maksimal. Nah, itu dia beberapa cara menghitung gaji karyawan, Anda dapat menyesuaikannya dengan regulasi yang diterapkan pada perusahaan, baik itu bulanan, harian atau jam. Dan paling penting, sesuaikan dengan risiko pekerjaan mereka ya. Jika Anda sedang membangun usaha, ingin melakukan ekspansi bisnis, dan membutuhkan tanggapan dari pelanggan, Anda bisa coba Poplite by Populix, kami siap membantu kebutuhan bisnis Anda melalui survei self-service mulai dari Rp50 ribu saja. Yuk coba sekarang! Baca Juga Apa itu Cash Flow Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gaji merupakan latar belakang yang kuat untuk mempertahankan karyawan dalam suatu perusahaan. Dalam satu bulan, karyawan dari berbagai level dan golongan akan menerima gaji dengan jumlah yang bervariasi. Hal-hal tersebut tentu sangat bergantung ada tugas, tanggung jawab, dan resiko dari tugas yang mereka miliki. Semakin berat tugas dan tanggung jawab yang diemban, semakin besar pula gaji yang didapat. Begitu juga dengan prestasi yang mereka raih jika perusahaan Anda memiliki kebijakan tunjangan sendiri memiliki komponen yang bermacam-macam. Mulai dari tambahan tunjangan yang banyak jenisnya, potongan pajak penghasilan yang wajib dibayar, hingga jumlah bonus yang diterima jika ada. Namun terlepas dari komponen apa saja yang diberlakukan perusahaan Anda, gaji pokok tetaplah menjadi hal krusial dalam penentuannya dan wajib ada dalam setiap penghitungan gaji karyawan. Gaji pokok biasanya sudah dijelaskan dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan. Namun bagi Anda, tim HR yang bekerja pada perusahaan baru dan ikut menentukan kebijakan gaji ini, ada baiknya jika Anda mengetahui hal-hal yang memengaruhi proses penentuan gaji pokok karyawan. Maka mari simak penjelasan berikut Kerja dan PengupahanSistem kerja yang digunakan perusahaan sangat memengaruhi besarnya gaji pokok yang akan diterima karyawan. Sistem kerja shift misalnya, di mana sistem kerja ini memiliki pembagian jumlah gaji pokok yang berbeda dengan sistem kerja waktu penuh atau nine to five. Apalagi jika karyawan dibayar dengan satuan hasil, bukan satuan waktu. Gaji atau upah memiliki 2 standar dalam pemberiannya, yaitu diberikan atas satuan waktu bekerja dan/atau satuan hasil. Satuan waktu berarti perusahaan akan menggaji karyawannya berdasarkan waktu tertentu dia bekerja, biasanya 1 bulan sekali. Sedangkan satuan hasil berarti menggaji karyawan berdasarkan proyek atau pekerjaan yang sudah mereka selesaikan meskipun tidak ada waktu pastinya. Semua tergantung pada sistem penggajian perusahaan tersebut. Jadi perusahaan dapat menggunakan salah satu sistem tersebut atau mencampurkan Pekerjaan di PasarKetika perusahaan baru berdiri, Anda dapat melihat struktur dan skala upah dari perusahaan lain yang memiliki karakteristik hampir sama atau setidaknya ada dalam 1 bidang. Bisa jadi perusahaan Anda sudah lama berdiri namun memiliki bidang atau divisi yang baru saja dibentuk sehingga butuh survei skala gaji dari perusahaan lain dengan posisi atau bidang yang sama. Karena memang berbeda divisi berbeda pula jumlah faktor geografi tempat perusahaan berdiri juga menjadi pengaruh dalam menentukan gaji karyawan. Perusahaan dengan bidang yang sama namun memiliki keterjangkauan yang jauh berbeda juga akan memiliki gaji pokok yang berbeda. Misalnya, perusahaan tambang di Jawa yang keterjangkauannya mudah bisa jadi memiliki gaji pokok yang lebih kecil daripada perusahaan tambang di Kalimantan atau pedalaman hutan. Itulah kenapa UMP setiap provinsi juga dengan Skala UpahKetika sudah mengetahui 2 atau lebih perbandingan gaji dari perusahaan lain, Anda dapat mengambil rata-rata atau kisarannya agar tidak terlalu tinggi dan membebani perusahaan dan tidak terlalu rendah agar karyawan berproduksi dengan baik. Pada dasarnya kemampuan keuangan perusahaan menjadi faktor utama dalam menentukan gaji pokok, apakah diatas rata-rata atau dibawah rata-rata perusahaan lain. Apabila upah atau gaji pokok terlalu rendah, efek jangka panjangnya sangat mungkin terjadi, yaitu merusak keseimbangan proporsionalitas upah sehingga hubungan antar karyawan menjadi tidak Bagi PerusahaanBagi karyawan baru, Anda bisa menentukan gaji pokok mereka seperti Anda menentukan gaji pokok karyawan lama yang memiliki pekerjaan atau tugas sejenis. Anda juga dapat menentukannya dari hasil masa percobaan yang ia jalani. Jika Anda melihat potensi besar dari karyawan tersebut yang bisa mempengaruhi perkembangan perusahaan, tidak ada salahnya Anda memberinya gaji pokok yang sedikit lebih tinggi. Kemudian gaji pokok tersebut Anda evaluasi setiap tahun jika memang prestasi dan kontribusi mereka kepada perusahaan semakin memerhatikan keempat hal di atas, Anda akan semakin paham apa saja yang menjadi faktor penentu besarnya gaji pokok karyawan. Pengelolaan gaji memang menjadi salah satu pekerjaan Anda yang membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi mengingat hal ini berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Untuk membantu Anda mengelola gaji, Anda dapat menggunakan aplikasi penghitungan gaji karyawan yang efektif dan efisien seperti Sleekr Mekari Talenta. Dengan banyak fitur seperti pembuatan slip gaji yang otomatis, pekerjaan pengelolaan gaji Anda akan lebih cepat selesai. Aplikasi ini juga dapat terintegrasi dengan data kehadiran karyawan sehingga memudahkan Anda membuat laporan kehadiran dan laporan gaji sekaligus setiap akhir bulan. Dapatkan informasi secara lebih lengkap dan jelas tentang Mekari Talenta di sini!
JawabanPenjelasan4,8×10+6,0×15+8,0×35+8,5×4048+90+280+340÷100=7,58//Seratusnya diambil dari penjumlahan frekuensi 10+15+35+40=100
berikut ini data gaji karyawan di suatu perusahaan