Mengenaidetail dan penjelasan unsur intrinsik adalah yang terdiri dari tujuh unsur tersebut, akan dijelaskan secara terperinci di bawah ini. 1. judul. di dalam sebuah karya sastra, pasti semua karya memiliki judul. judul merupakan unsur intrinsik adalah yang merupakan nama dari suatu karya sastra, baik novel, cerita pendek, drama, dan lain. 2) Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang lebar. (3) Pembuluh darah jenis ini menyalurkan darah ke seluruh bagian tubuh. (4) Darah pada pembuluh darah arteri berwarna merah cerah dan mengandung oksigen. (5) Pembuluh darah vena adalah merupakan pembuluh darah yang sempit. Kalimat yang tidak efektif adalah kalimat .A.1B.2D.4E.5C.3 Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. cara-cara menyusun bahan ceramah kecuali... konteks berarti mengenal peserta ceramah yang situasinyaB. menentukan isu ceramahC. menyusun ke … rangka ceramah yang memuat pokok-pokok materi yang akan bahan-bahan ceramahE. mengumpulkan dan memilih bahan​ bacalah teks di bawah ini!1. menggunakan kata sapaan hadirin, kalian, bapak-bapak, saudara-saudara, ke teman-teman2. menggunakan kata ganti orang pe … rtama yaitu penceramah saya, kami, kita3. tidak menggunakan pernyataan-pernyataan berupa definisi adalah, merupakan, yakni4. menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan sesuai topik aplikasi, gadget, chatting5. menggunakan kata-kata yang kasar dan tidak sopanyang bukan merupakan ciri-ciri bah kebahasaan dalam ceramah... dan dan dan dan dan 5​ gambaran karakter tokoh Diah dalam cerpen tersebut adalah... menerima cobaan putus asa dan penuh penderitaan dalam menj … alani kehidupan dan terharu​ kedudukan tokoh pak Usman dan Larasati dalam kutipan cerpen di bawah adalah...A. tokoh antagonis, tokoh penengahB. tokoh protagonis, tokoh penengahC. … tokoh antagonis tokoh protagonisD. tokoh protagonis,tokoh protagonisE. tokoh antagonis tokoh antagonis​ pesan atau amanat yang terkandung dalam penggalan drama di atas adalah....A. sifat serakah dan suka berjudi membuat orang hancurB. nasib manusia diten … tukan oleh TuhanC. sifat buruk orang tua akan menurun pada anakD. manusia berusaha untuk sempurnaE. anak harus patuh pada orang tua​ Unsur-unsur drama saling berkaitan untuk membangun sebuah karya seni drama yang bisa memuaskan para penonton. Unsur drama juga terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, sama seperti karya-karya sastra lainnya. Drama merupakan sebuah pertunjukan karya seni yang isinya mengisahkan tingkah laku manusia. Dalam sebuah pementasan drama, pastinya terdapat struktur dan unsur drama, meliputi unsur intrinsik drama dan unsur ekstrinsik drama. Di antara unsur drama juga mencakup tema, tokoh, alur, dialog, dan Drama Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Naskah DramaSebelum kita bahas unsur-unsur drama, alangkah baiknya sobat perlu mengetahui pengertian drama dan ciri-ciri drama. Simak berikut ini !A. Pengertian dramaDalam KBBI, definisi dari drama yaitu sebuah komposisi prosa atau syair yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku akting ataupun dialog yang dipentaskan. Dengan kata lain, pengertian drama yaitu karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak melalui dialog dan peran akting yang beberapa ciri-ciri dari drama, misalnya drama memiliki konflik yang menjadi inti cerita serta dipentaskan dalam sebuah pertunjukan drama. Struktur drama juga terdiri dari bagian awal prolog, dialog percakapan antar tokoh, dan bagian akhir epilog.B. Unsur-Unsur DramaSebuah drama pastinya memiliki beberapa nsur-unsur tertentu. Umumnya unsur-unsur drama pun hampir sama dengan unsur dari karya sastra lain, contohnya seperti novel. Dimana memiliki tema sebagai gagasan pokok, tokoh, penokohan, latar atau setting, dan amanat berupa pesan yang ingin halnya dengan karya sastra lain, dimana sebuah karya pasti terdapat unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Pada drama pun demikian, berikut penjelasan unsur intrinsik drama dan unsur ekstrinsik drama. Cermati ulasan berikut a. Unsur Intrinsik DramaUnsur intrinsik drama adalah unsur yang membentuk drama dari dalam. Komponen yang termasuk ke dalam unsur intrinsic drama yaitu tema, tokoh, penokohan, alur, latar atau setting, dialog antor tokoh, bahasa, konflik, dan TemaTema adalah dasar pikiran yang berisi ide-ide sebagai latar belakang untuk membuat isi dari keseluruhan drama. Unsur intrinsik drama ini juga disebut sebagai topik atau pokok permasalahan. Tema menjadi dasar atau inti dari keseluruhan isi cerita dalam drama. Terdapat banyak sekali contoh tema, dari yang bersifat umum hingga yang bersifat khusus. Contohnya tema pendidikan, perjuangan, percintaan, persahabatan, dan Alur atau plotPlot atau alur adalah rangkaian peristiwa atau jalannya cerita yang disampaikan pengarang, sehingga membentuk sebuah cerita dari awal sampai akhir. Tujuan dibuatnya alur oleh penulis yaitu untuk membuat tahapan cerita, sehingga isi dalam cerita tidak membingungkan penikmat peristiwa dalam cerita dapat berdasarkan waktu, kejadian sebab akibat, atau sebagainya. Namun, alur juga dapat dirubah atau dimodifikasi sesuai keinginan pengarangnya. Alur dalam drama dapat terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu tahap perkenalan, tahap munculnya konflik, tahap klimaks, tahap anti klimaks, dan tahap penyelesaian. Tentunya setiap tahapan memiliki ciri khasnya masing-masing yang berkaitan dengan jalannya sebuah urutan kronologinya atau jalannya sebuah cerita, terdapat beberapa macam-macam alur cerita yaitu alur maju, alur mundur dan alur maju atau progresif adalah alur yang jalan ceritanya bergerak maju yakni dimulai dari awal sampai akhir sesuai kronologi waktu. Runtututan ceritanya dapat berupa pengenalan tokoh, timbulnya konflik atau masalah, puncak konflik atau klimaks, pemecahan konflik, dan penyelesaian mundur atau regresif yaitu alur yang jalan ceritanya bergerak mundur yakni dimulai dari akhir atau penyelesaian cerita kemudian kembali lagi ke awal cerita atau perkenalan. Alur mundur biasanya dikenal dengan istilah flashback atau kilas balik. Alur campuran atau gabungan adalah alur yang jalan ceritanya berupa perpaduan antara alur maju dan alur mundur dalam satu cerita. Tahapan ceritanya bisa berurutan kemudian disisipi kisah mundur kebelakang ataupun bisa selang-seling dari alur maju dan TokohTokoh adalah pelaku fiktif yang berperan dalam cerpen. Terdapat beberapa tokoh yang berperan dalam cerpen, seperti tokoh utama dengan porsi cerita yang besar dan tokoh pembantu yang memiliki pengaruh tidak terlalu besar bagi jalannya terdapat 4 jenis tokoh dalam drama, yaitu tokoh protagonis, tokoh antagonis, tokoh tritagonis dan tokoh figuran. Perhatikan ulasannya berikut ini !Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki peran utama dalam sebuah cerpen. Tokoh protagonis ini biasanya memiliki sifat baik dan positif seperti berani, jujur, ramah, lembut dan antagonis adalah tokoh yang menjadi lawan dari tokoh protagonis. Artinya tokoh ini sebagai pemeran utama, namun memiliki sifat yang buruk atau negatif seperti jahat, pemarah, pendendam, sombong dan lainnya. Tokoh tritagonis adalah tokoh yang memilik peran sebagai penengah antara tokoh protagonis baik dan tokoh antagonis buruk. Biasanya tokoh tritagonis memiliki sifat yang arif dan bijaksana dalam sebuah cerpen. Tokoh figuran adalah tokoh yang memiliki peran sebagai tokoh pembantu dan memberi warna pada jalannya sebuah pementasan drama juga dikenal dengan tokoh badut, tokoh idaman, tokoh statis, dan tokoh dinamis. Untuk lebih jelasnya cermati ulasan di bawah ini Tokoh gagal atau tokoh badut the foil adalah tokoh yang mempunyai pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini memiliki fungsi untuk menegaskan tokoh lain idaman the type character. Sama seperti namanya, tokoh idaman inilah yang menjadi pahlawan dengan karakternya yang gagah, bijaksana, berkeadilan, atau terpuji. Tokoh statis the static character ialah tokoh yang memiliki peran yang tetap sama statis, tanpa perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita. Tokoh yang berkembang dinamis merupakan kebalikan dari tokoh statis, misalnya seorang tokoh akan berubah dari yang semula setia ke karakter yang berkhianat, dari yang semula merupakan pencuri menjadi seorang yang saleh dan PenokohanPenokohan berbeda dengan tokoh, artinya tokoh sebagai pemeran dalam sebuah cerita, sedangkan penokohan adalah cara penulis dalam menggambarkan watak dari tokoh dalam sebuah cerita. Dengan demikian, kita bisa mengetahui watak dari setiap tokoh melalui penokohan. Sehingga, kita bisa menentukan jenis tokohnya. Terdapat beberapa macam penokohan yaitu penokohan analitik dan penokohan dramatik. Penokohan analitik Merupakan penggambaran watak tokoh secara langsung. Artinya seorang pengarang langsung menyebutkan apa watak tokohnya. Misalnya sifat pemberani, penakut, pemarah, pemalu, dan lainnya. Penokohan dramatik Merupakan penggambaran watak tokoh secara tersirat atau tidak langsung. Teknik dramatik terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya Melalui penggambaran fisik tokoh, penggambaran lingkungan hidup tata kebahasaan tokohPengungkapan jalan pikiran tokohPenggambaran oleh tokoh Latar atau settingLatar atau setting adalah unsur intrinsik drama yang berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana saat cerita berlangsung. Dengan kata lain, latar berkaitan dengan detail sekeliling saat berlangsungnya sebuah sebuah cerita, umumnya ada 3 jenis latar utama yakni latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Berikut penjelasannya Latar tempat merupakan penjelasan dimana adegan atau peristiwa dalam cerpen terjadi. Misalnya di kantor, di sekolah, di rumah, di kota, di jalan dan waktu adalah penjelasan mengenai kapan adegan atau peristiwa dalam cerpen itu terjadi. Contohnya di waktu pagi hari, siang hari, kemarin, minggu lalu, keesokan harinya dan suasana adalah penjelasan mengenai gambaran suasana saat adegan atau peristiwa dalam cerpen terjadi. Latar suasana biasanya berkaitan dengan perasaan tokoh, misalnya suasana senang, suasana sedih, suasana takut, dan lainnya. 6. DialogDialog adalah percakapan dalam sebuah cerita. Dialog bisa terdiri dari percakapan antar tokoh, bisa juga berupa percakapan sendiri atau monolog. Dengan adanya dialog memberikan penjelasan terkait jalannya cerita, dialog biasanya pun disertai dengan gaya atau mimik wajah untuk drama, dialog atau percakapan haruslah memenuhi dua persyaratan yaitu Dialog dalam drama harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialognya pun harus dipergunakan untuk menggambarkan apa yang telah terjadi sebelum cerita itu, apa yang sedang terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung, dan harus pula dapat mengungkapkan pikiran serta perasaan tokoh yang berperan. Dialog drama yang diucapkan di dalam pementasan haruslah lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-hari. Tidak ada kata yang terbuang begitu saja, para tokohnya pun harus melafalkan atau berbicara jelas dan tepat sasaran. Dan yang pasti, dialog disampaikan secara wajar dan alamiah. 7. Gaya BahasaGaya bahasa menjadi salah satu unsur intrinsik drama yang berkaitan dengan kata dan bahasa. Gaya bahasa adalah ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh pengarang dalam sebuah cerita. Bahasa juga dapat menggambarkan latar, watak tokoh, maupun peristiwa yang sedang dalamnya meliputi pemilihan kata diksi, penggunaan kalimat, penghemat kata, pemakaian majas, pemakaian ungkapan, dan lainnya. Setiap pengarang drama tentu memiliki gaya bahasa yang berbeda. Dengan demikian, antara satu pengarang drama dengan lainnya akan berbeda. Dan gaya bahasa inilah yang menjadi ciri khas masing-masing pengarang. 8. KonflikKonflik adalah masalah atau pertentangan yang terjadi dari sebuah pementasan drama. Konflik inilah yang menjadi inti permasalahan dalam drama. Biasanya, sebuah drama bisa terjadi satu konflik atau bahkan Amanat atau pesan moralAmanat adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang kepada penikmat drama. Amanat dalam drama disampaikan melalui peranakting dari para tokohnya dalam Unsur Ekstrinsik DramaUnsur ekstrinsik drama merupakan unsur yang membangun sebuah drama dari luar. Namun, secara tak langsung unsur ekstrinsik ini mempengaruhi isi dari sebuah drama tersebut. Inilah beberapa unsur ekstrinsik yang berkaitan dengan pembuatan drama, yaitu 1. Latar Belakang Penciptaan/Pembuatan Latar belakang penciptaan sebuah cerita yaitu dasar yang bertujuan untuk memberikan sebuah pemahaman kepada penonton, tentang apa dan mengapa sebuah cerita itu dibuat. Bisa dikatakan juga bahwa latar belakang penciptaan tujuannya untuk memberi pemahaman apa yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton2. Latar belakang PengarangLatar belakang pengarang pun menjadi salah satu hal yang berpengaruh dalam pembuatan sebuah drama. Latar belakang pengarang tentu berbeda-beda, sehingga menghasilkan karya drama yang berbeda-beda, antara satu pengarang dengan pengarang belakang pengarang yaitu berupa Biografi biografi mengenai riwayat hidup pengarang dan biografi tentang pendidikan pengarang. Aliran sastra seorang pengarang karya apapun pasti mempunyai alrannya masing-masing, yang menjadi ciri khasnya sendiri. Latar belakang penulis pun sangat berkaitan dengan aliran cerita Psikologis Yaitu keadan psikologis pengarang yang dapat berupa pemilihan tema, bahasa, alur yang digunakan, pandangan hidup penulis, keyakinan dan Situasi/Keadaan MasyarakatSituasi yang sedang terjadi atau berkembang di tengah masyarakat, seperti ideologi, budaya, politik, sikap sosial, dan kondisi perekonomian masyarakat tertentu. Latar budaya masyarakat dapat muncul dalam cerita bisa dalam bentuk setting atau latar maupun muncul dalam bentuk dialog antar tokoh, dan pada narasi Nilai-nilaiNilai-nilai yang terkandung seperti nilai agama, politik, dan budaya juga dapat mempengaruhi isi drama. Hal ini dapat melandasi jalan cerita hingga perwatakan yang dibuat oleh unsur-unsur drama beserta penjelasan lengkapnya Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat bagi sobat dalam mempelajari materi unsur-unsur drama. Sekian dan terima kasih atas kunjungannya. Web server is down Error code 521 2023-06-13 172158 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6c0357795a06c4 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Pengertian Drama – Grameds, apa Kamu pernah menyaksikan pementasan drama atau teater di salah satu televisi favoritmu? Atau, apa Kamu pernah menonton secara langsung pementasan drama atau teater? Namun, dalam pementasan drama atau teater tersebut, peran teks drama sangat penting untuk melancarkan acara. Nah, artikel ini akan menjelaskan tentang seluk beluk drama secara mendalam, mulai dari pengertian, ciri, unsur, struktur, kaidah kebahasaan, jenis, dan tentunya contoh naskah drama. Materi tentang drama sebenarnya sudah pernah dibahas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11. Yuk, simak artikel berikut ini untuk memahami lebih dalam tentang pengertian drama, dan lainnya. A. Pengertian Teks DramaB. Ciri-Ciri Teks DramaC. Unsur-Unsur Teks Drama1. Unsur Intrinsika. Tokoh dan Penokohanb. Latar Settingc. Alurd. Temae. Amanat2. Unsur EkstrinsikC. Struktur Teks Drama1. Prolog2. Dialog3. EpilogE. Kaidah Kebahasaan DramaF. Jenis-Jenis Teks Drama1. Berdasarkan Ada Tidaknya Naskah2. Berdasarkan Bentuk Sastra Percakapannya3. Berdasarkan Sajian Isinya4. Berdasarkan Kuantitas Percakapannya5. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya6. Berdasarkan Bentuk-Bentuk Lainnya7. Berdasarkan Sarana PenyajiannyaG. Contoh Naskah DramaRekomendasi Buku & ArtikelKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait A. Pengertian Teks Drama Menurut etimologi, istilah drama berangkat dari bahasa Yunani yaitu “draomai”, yang mana memiliki arti sebagai yang berbuat, berlaku, bertindak, dan beraksi. Berdasarkan sejarah kata tersebut, teks drama dapat dipahami sebagai suatu perbuatan atau tindakan yang ditulis dan selanjutnya digunakan dalam pementasan di sebuah panggung. Seiring perkembangan zaman, drama tidak hanya terbatas dipentaskan antar panggung. Sekarang ini, drama dapat didefinisikan sebagai suatu cerita yang dipentaskan di atas panggung atau tidak dipentaskan di atas panggung, misalnya seperti film, televisi, drama radio, dan lain sebagainya. Dalam arti yang luas, teks drama pada dasarnya merupakan bagian dari bentuk karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau ditunjukkan dalam bentuk tindakan atau perbuatan. Sementara itu, drama sendiri biasanya diperankan oleh seseorang yang disebut aktor atau aktris. Dalam melakukan pementasan drama, aktor dan aktris ini akan membuat gerakan dan dialog sesuai dengan teks drama untuk dipertontonkan kepada banyak orang. B. Ciri-Ciri Teks Drama Setelah mengetahui pengertian tentang teks, selanjutnya akan dijelaskan mengenai ciri-ciri teks drama. Ciri-ciri pada teks drama dapat digunakan untuk menandai atau membedakan teks ini dengan teks lainnya. Selain itu, ciri-ciri drama juga menjadi tanda khusu pembeda dengan karya sastra lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks drama yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu 1. Teks drama memiliki cerita yang berbentuk dialog, baik yang dituturkan oleh narator maupun tokoh. 2. Seluruh dialog pada teks drama tidak menggunakan tanda petik. 3. Teks drama memiliki beberapa petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh aktor atau aktris yang memerankan tokoh-tokoh di dalam teks tersebut. 4. Teks drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog. 5. Teks drama memuat banyak konflik dan aksi. 6. Teks drama harus dilakonkan atau dipentaskan. 7. Teks drama biasanya dapat dipentaskan dengan durasi kurang dari tiga jam. 8. Teks drama tidak dapat diulang dalam satu masa tertentu. C. Unsur-Unsur Teks Drama Setelah mengetahui pengertian dan ciri dari teks drama, selanjutnya akan dijelaskan tentang unsur-unsur dari teks drama. Unsur dalam teks drama hampir sama dengan genre sastra yang lain. Dalam teks drama, ada dua jenis unsur yaitu, unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. 1. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik, berarti unsur yang berada di dalam sebuah teks drama. Unsur-unsur intrinsik ini adalah sebagai berikut a. Tokoh dan Penokohan Tokoh dalam teks drama memiliki arti sebagai karakter rekaan yang ada dalam sebuah cerita drama. Sementara itu, penokohan atau karakterisasi dalam teks drama merupakan sebuah gambaran yang menceritakan karakter tokoh tersebut. b. Latar Setting Latar atau setting dalam teks drama yaitu sebuah aspek ruang atau tempat, waktu, hingga suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah teks drama. c. Alur Alur dalam teks drama adalah sebuah rangkaian peristiwa yang terjalin pada sebuah teks sastra, dengan berlandaskan hukum sebab dan akibat. Alur sendiri dapat dipahami sebagai pola dan keterkaitan peristiwa untuk menggerakkan cerita ke arah pertikaian dan penyelesaian cerita tersebut. d. Tema Tema dalam teks drama adalah suatu gagasan pokok yang didukung oleh jalinan unsur lainnya, misalnya seperti tokoh, alur, dan latar cerita dengan wujud sebuah dialog. e. Amanat Amanat dalam teks drama yaitu suatu pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca teks drama atau penonton pementasan drama. 2. Unsur Ekstrinsik Selanjutnya, unsur ekstrinsik teks drama dapat diartikan semua unsur yang berada di luar teks drama, tetapi memiliki peran dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-unsur ekstrinsik ini adalah sebagai berikut a. Biografi atau riwayat hidup pengarang teks drama b. Falsafah hidup pengarang teks drama c. Unsur sosial budaya masyarakat yang menjadi inspirasi dalam pembuatan naskah atau teks drama C. Struktur Teks Drama Setelah mengetahui pengertian, ciri, dan unsur dari teks drama, selanjutnya akan dipaparkan penjelasan tentang struktur teks drama. Sebagai bagian yang menjadi kerangka dari sebuah teks, struktur teks drama terdiri dari tiga bagian, meliputi prolog, dialog, dan epilog. Berikut ini adalah penjelasannya 1. Prolog Bagian pertama dari struktur teks drama adalah prolog. Prolog dapat dipahami sebagai kata pendahuluan atau kata-kata pembuka yang memiliki peran sebagai pengantar. Prolog sendiri biasanya berisi penjelasan gambaran umum tentang tokoh, konflik, latar belakang cerita, atau berbagai hal yang terjadi dalam drama. Dalam pementasan drama, prolog sering kali disampaikan oleh narator atau bisa disebut juga dengan dalang, terkadang juga prolog secara khusus disampaikan oleh tokoh tertentu dalam drama. 2. Dialog Bagian kedua dari struktur teks drama yaitu dialog. Dialog dapat didefinisikan sebagai sebuah percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Dalam struktur teks drama, dialog menjadi unsur yang memiliki peran yang sangat penting. Hal itu dikarenakan sebuah pementasan drama dibangun dengan menggunakan setiap dialog antar tokohnya. Dalam teks drama, dialog juga dapat menyampaikan gambaran tentang perasaan dari para tokoh. Hal ini yang menjadikan pementasan drama perlu diperankan oleh aktor atau aktris yang dapat menjiwai karakter dan perasaan dari tokoh yang diperankan. Selain itu, aktor dan aktris juga harus mampu mengucapkan dialog dari tokoh yang diperankan, misalnya dengan menggunakan suara yang sesuai dengan perasaan dan watak dari karakternya. 3. Epilog Bagian ketiga dari struktur teks drama yaitu epilog. Epilog pada dasarnya adalah kata penutup dalam sebuah teks drama, yang mana fungsi dari epilog untuk mengakhiri sebuah pementasan drama. Dalam pementasan drama, epilog biasanya memuat simpulan atau amanat atau isi pokok dari teks drama. Sama seperti prolog, epilog umumnya disampaikan oleh narator atau dalang. Namun, bisa jadi karena kebutuhan pementasan epilog disampaikan oleh tokoh dalam drama tersebut. Selain penjelasan tentang bagian di atas, pada bagian dialog dari struktur teks drama sendiri memiliki tiga bagian, meliputi orientasi, komplikasi, dan resolusi denouement. Tiga bagian dialog tersebut kemudian dibagi lagi dalam beberapa babak dan adegan tertentu. Satu babak dalam sebuah teks drama biasanya mengandung cerita tentang sebuah peristiwa besar dalam dialog. Hal itu dapat dilihat dengan munculnya beberapa perubahan atau perkembangan dari peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Sedangkan, adegan dalam sebuah teks drama hanya mencakup satu pilihan-pilihan dialog dari setiap tokoh. E. Kaidah Kebahasaan Drama 1. Teks drama berisi dialog. 2. Banyak menggunakan tanda petik pada dialog 3. Pada bagian prolog dan epilog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang ketiga, yaitu seperti dia, beliau, ia, -nya, dan lain sebagainya. 4. Pada bagian dialog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua, misalnya yaitu aku, saya, kami, kita, dan kamu. 5. Teks drama banyak memakai konjungsi temporal atau keterangan waktu, misalnya yaitu sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian, dan lain sebagainya. 6. Teks drama banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa, misalnya seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat, dan lain sebagainya. 7. Teks drama banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, misalnya seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami, dan lain sebagainya. 8. Teks drama banyak menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana, misalnya yaitu ramai, bersih, baik, gagah, kuat, dan lain sebagainya. F. Jenis-Jenis Teks Drama Nah, setelah Kamu mengetahui pengertian, ciri, unsur, struktur, hingga kaidah kebahasaan, berikut ini adalah penjelasan tentang berbagai jenis teks drama. Jenis teks drama sendiri dibagi menjadi tujuh, diantaranya yaitu 1. Berdasarkan Ada Tidaknya Naskah a. Drama tradisional, adalah jenis drama yang sering kali tidak memakai teks atau naskah drama. b. Drama modern, adalah jenis drama yang banyak memakai teks atau naskah drama. 2. Berdasarkan Bentuk Sastra Percakapannya a. Drama puisi, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa puisi atau mengandung banyak unsur dari puisi. b. Drama prosa, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa prosa. 3. Berdasarkan Sajian Isinya a. Drama tragedi, adalah jenis drama yang menyajikan tokohnya dalam keadaan sedih atau muram. Drama ini biasanya terjadi karena tokoh tersebut sedang berada suatu situasi yang gawat. Dalam situasi yang merugikan tersebut, bisa jadi dapat mengantarkan tokoh ke dalam keputusasaan dan kehancuran. Drama tragedi sering juga disebut dengan drama serius. Drama serius biasa dipahami sebagai drama yang menggambarkan pertikaian antar tokoh dan kekuatan yang luar biasa. Akhir dari drama serius umumnya akan terjadi malapetaka atau kesedihan yang ditimpa tokoh utama. b. Drama komedi, adalah jenis drama ringan yang menghibur. Meskipun penuh dengan lelucon atau humor, drama ini sering kali memuat tentang sindiran. Berbeda dengan drama tragedi, drama komedi biasanya memiliki akhir yang bahagia. c. Drama tragedi komedi, adalah jenis drama yang menggunakan alur sedih atau duka cita, akan tetapi akhir dari drama ini memberikan kebahagiaan kepada tokoh utamanya. 4. Berdasarkan Kuantitas Percakapannya a. Drama pantomim, adalah jenis drama yang dipentaskan dengan tidak banyak memakai kata-kata. Drama ini lebih memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokohnya. b. Drama mini kata, adalah jenis drama yang dipentaskan hanya dengan menggunakan sedikit kata-kata. Drama ini biasanya memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokoh dan banyak bunyi dari mulut para tokoh, tetapi bunyi yang dihasilkan tidak berupa kata-kata. c. Drama monolog, adalah jenis drama yang menampilkan drama dengan hanya satu tokoh utama yang bermonolog atau berbincang sendiri sepanjang pementasan. d. Drama dialog, adalah jenis drama yang mementaskan para tokohnya untuk berdialog dengan menggunakan kata-kata. 5. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya a. Drama opera, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni suara dan musik. b. Drama sendratari, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni tari. c. Drama tablo, adalah jenis pementasan drama yang tidak banyak tindakan atau dialog. 6. Berdasarkan Bentuk-Bentuk Lainnya a. Drama absurd, adalah jenis pementasan drama yang secara sadar mengabaikan atau melanggar konvensi alur, penokohan, dan tematik. b. Drama baca, adalah jenis teks drama yang hanya cocok untuk dibaca dan tidak cocok untuk dipentaskan. c. Drama borjuis, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan kaum bangsawan. d. Drama domestik, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan rakyat biasa. e. Drama liturgis, adalah jenis teks drama yang dipentaskan bersamaan dengan upacara kebaktian gereja. f. Drama satu babak, adalah jenis pementasan drama yang hanya memiliki satu babak dan satu tema dengan jumlah aktor atau aktris yang sedikit, dan memiliki alur yang ringkas. g. Drama rakyat, adalah jenis pementasan drama yang muncul dan berkembang dalam festival rakyat. Drama ini biasanya banyak dipentaskan di wilayah pedesaan. 7. Berdasarkan Sarana Penyajiannya a. Drama panggung, adalah jenis drama yang diperankan oleh aktor dan aktris di atas panggung. b. Drama radio, adalah jenis drama yang disiarkan di radio. Drama ini hanya bisa didengarkan oleh para pendengarnya. c. Drama televisi, adalah jenis drama yang hampir sama dengan drama panggung. Namun, drama ini ditampilkan melalui media televisi. d. Drama film, adalah jenis drama yang ditampilkan pada sebuah layar lebar seperti bioskop. e. Drama wayang, adalah jenis drama yang diiringi pagelaran wayang. f. Drama boneka, adalah jenis drama yang memakai boneka dalam pementasannya. G. Contoh Naskah Drama Mengejar Cita-Cita Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil yang bernama Adi dan Anjas. Mereka selalu bersama, tetapi semenjak ayah Adi harus pindah kerja mereka berdua pun berpisah. Pada suatu ketika tanpa disengaja mereka bertemu kembali tanpa disadari. Ketika mereka bertemu, mereka berdua berbincang-bincang. Karena mereka berdua telah kelas 12, mereka pun membicarakan akan kuliah kemanakah mereka setelah lulus SMA nanti. Anjas ngomong-ngomong, kamu mau kuliah dimana? Adi aku mau kuliah di PIP. Anjas emangnya kamu ngambil jurusan apa ? Adi pelayaran. Mau jadi Kapten Kapal dong hehehe.. hmmm tapi… Anjas tapi kamu kenapa? Adi tapi aku lemah di pelajaran fisika. Anjas duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar lebih giat lagi pasti kamu bisa. Teruslah berusaha, Jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits tapi jangan lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetep berdoa. Adi iya, makasih ya atas masukannya pasti aku bakal belajar lebih giat lagi. Anjas nah gitu dong. Adi kalau kamu ? mau kuliah dimana ? Anjas aku belum tau nih. Kira-kira menurut kamu di mana ya? Terus jurusan apa? Adi kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikutin kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai sama bakat dan minat kamu juga. Anjas iya sih. Tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku di mana. Adi ya kalau menurut aku sih bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain tentang bakat kamu. Misalnya ke teman, ke guru, ke orang tua juga pasti. Terus kalau kamu masih bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk pada Yang Maha Esa. Ya dengan berdoa lah. Anjas wah makasih juga ya, atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikutin saran kamu. Oh iya udah sore nih. Aku pulang ya. Makasih Adi . Adi oh iya udah. Sama-sama. Makasih ya Anjas. Dan setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat belajar lagi. Dan akhirnya Anjas telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan sekolahnya. Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Karena mereka rajin belajar dan berdoa, mereka pun akhirnya diterima di perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan. Rekomendasi Buku & Artikel ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Untuk pembahasan kali ini ialah mengenai pengertian pemetasan drama yang dalam hal ini meliputi pengertian, unsur dan langkah-langkah pemetasan. Drama merupakan cermin dari kehidupan nyata ada aneka permasalahan. Ada bermacam-macam watak manusia. Ada yang jahat dan ada yang juga yang baik. Ada kebersamaan, perselisihan, konflik dan sebagainya. Semuanya tercermin dalam kisah drama. Baca Juga Seni Rupa Modern – Pengertian, Aliran, Sejarah, Ciri, Unsur, Fungsi, Keunikan, Contoh Pengertian Pemetasan Drama Secara etimologi kata drama berasal dari bahasa Yunani yakni draomae, artinya perbuatan atau gerakan. Drama ialah salah satu bentuk karya sastra yang berisi lakon hidup manusia yang ditulis dalam bentuk dialog dan dapat dipentaskan. Pemetasan drama biasa disebut juga dengan teater. Jadi drama mencakup dua hal yakni drama sebagai karya sastra dan drama sebagai sebuah pementasan. Pemetasan drama merupakan gabungan antara seni sastra dan seni pertunjukan. Drama pada awalnya ditulis dalam bentuk naskah atau teks. Naskah tersebut kemudian dijadikan sebuah pementasan. Unsur-Unsur Pemetasan Drama Sebuah drama memiliki beberapa unsur yakni sebagai berikut Dialog Dialog ialah percakapan beberapa orang dengan mewakili karakter tokoh yang diperankan. Setiap dialog dalam drama sudah disusun atau ditetapkan dalam naskah drama. Tokoh Tokoh sering disebut pemeran yakni orang yang ditugaskan sutradara untuk memerankan karakter sesuai dengan naskah drama. Tokoh dalam drama ada tiga jenis yakni tokoh utama atau tokoh sentral, tokoh yang memicu permasalahan dan tokoh pendamping atau figuran. Setting Penggung atau setting merupakan tempat pementasan drama. Setting dalam pementasan drama menampilkan suasana, keadaan, tempat, ruang dan waktu dalam cerita drama. Langkah-Langkah Pementasan Drama Dalam hal ini membahas pementasan drama artinya memberi pendapat, tanggapan, kritikan atau masukan terhadap pementasan drama. Lalu bagaimana cara membahas pementasan drama yang baik..?? pembahasan atau pementasan drama menyangkut persoalan-persoalan berikut ini. Baca Juga Contoh Naskah Drama Teater 6 Orang Pendahuluan Bagaimana isi secara ringkas drama yang dimanikan? Himpunan atau lembaga mana yang pernah mementaskan drama tersebut? Kapan dan dimana dipentaskan? Siapa saja tokoh-tokoh yang memainkan drama tersebut? Siapakah penulis naskah dan sutradara drama tersebut? Pembahasan Apakah isi drama itu mudah diikuti, runtut dan masuk akal? Apakah dialog-dialog yang ditampilkan pelakunya menarik, lancar dan mengandung makna bagi para penonton? Apa jenis drama yang dipentaskan dan bagaimana karakteristik para pelakunya? Apakah hubungan antara satu bagian dan bagian lain tampak serasi? Apakah ada sesuatu yang tersirat atau ada suatu pesan di balik drama itu? Apakah pesan itu terang-terangan sehingga menuju ke suatu propaganda atau kampanye? Bagaimana bahasa yang digunakan dalam dialog-dialog dalam drama itu? Apakah bahasa dalam dialog itu sekaligus juga mencerminkan tokohnya? Peran Tokoh dalam Pementasan Drama Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak pelaku melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Drama sering disebut dengan teater, yaitu sandiwara yang dipentaskan sebagai ekspresi rasa keindahan atau seni. Sebagai karya seni, drama perlu diapresiasi. Salah satu cara apresiasi drama ialah dengan menemukan unsur-unsur drama. Salah satu unsur tersebut ialah tokoh. Tokoh dalam pementasan drama mempunyai posisi yang penting. Tokohlah yang mengaktualisasikan naskah drama di atas pentas. Tokoh yang didukung oleh latar peristiwa dan aspek-aspek lainnya akan menampilkan cerita dan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Baca Juga Pengertian Drama Menurut Para Ahli, Bentuk, Unsur, Ciri Dan Contohnya Berdasarkan perannya, tokoh terbagai atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan drama sedangkan tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama. Bagaimana cara menentukan tokoh dalam pementasan drama?Tokoh utama setidaknya ditandai oleh empat hal, yakni 1 paling sering muncul dalam setiap adegan, 2 menjadi sentral atau pusat perhatian tokoh-tokoh yang lain, 3 kejadian-kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu dapat dihubungkan dengan peran tokoh utama, dan 4 dialog-dialog yang dilibatkan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh utama. Dari segi perwatakannya, tokoh dan perannya dalam pementasan drama terdiri 4 jenis, yaitu tokoh berkembang, tokoh pembantu, tokoh statis dan tokoh serba bisa. Tokoh berkembang adalah tokoh yang mengalami perkembangan selama pertunjukan. Misalnya, tokoh yang awalnya seorang yang baik, namun pada akhirnya menjadi seorang yang jahat. Tokoh pembantu adalah tokoh yang diperbantukan untuk menjelaskan tokoh lain. Tokoh pembantu merupakan minor character yang berfungsi sebagai pembantu saja atau tokoh yang memerankan suatu bagian penting dalam drama, namun fungsi utamanya tetap sebagai tokoh pembantu. Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan karakter dari awal hingga akhir dalam dalam suatu drama. Misalnya, seorang tokoh yang berkarakter jahat dari awal drama akan tetap bersifat jahat di akhir drama. Tokoh serba bisa adalah tokoh yang dapat berperan sebagai tokoh lain all round. Misalnya, tokoh yang berperan sebagai seorang raja, namun ia juga berperan sebagai seorang pengemis untuk mengetahui kehidupan rakyatnya. Dalam drama, konflik merupakan unsur yang memungkinkan para tokoh saling berinteraksi. Konflik tidak selalu berupa pertengkaran, kericuhan, atau permusuhan di antara para tokoh. Ketegangan batin antartokoh, perbedaan pandangan, dan sikap antartokoh sudah merupakan konflik. Konflik dapat membuat penonton tertarik untuk terus mengikuti atau menyaksikan pementasan drama. Bentuk konflik terdiri dari dua, yaitu konflik eksternal dan konflik internal. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan lingkungan alamnya konflik fisik atau dengan lingkungan manusia konflik sosial. Konflik fisik disebabkan oleh perbenturan antara tokoh dengan lingkungan alam. Misalnya,seorang tokoh mengalami permasalahan ketika banjir melanda desanya. Konflik sosial disebabkan oleh hubungan atau masalah social antarmanusia. Misalnya, konflik terjadi antara buruh dan pengusaha di suatu pabrik yang mengakibatkan demonstarasi buruh. Konflik Internal adalah konflik yang terjadi dalam diri atau jiwa tokoh. Konflik ini merupakan perbenturan atau permasalahan yang dialami seorang tokoh dengan dirinya sendiri, misalnya masalah cita-cita, keinginan yang terpendam, keputusan, kesepian, dan keyakinan. Baca JUga Contoh Naskah Drama 2 Orang Kedua jenis konflik diatas dapat diwujudkan dengan bermacam peristiwa yang terjadi dalam suatu pementasan drama. Konflik-konflik tersebut ada yang merupakan konflik utama dan konflik-konflik pendukung. Konflik Utama bias konflik eksternal, konflik internal, atau kedua-duannya merupakan sentral alur dari drama yang dipentaskan, sedangkan konflik-konflik pendukung berfungsi utnuk mempertegas keberadaan konflik utama. Bagaimana menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung dalam sebuah drama? Data pendukung adanya konflik antara lain dapat dicermati dari perbedaan pandanagan dan sikap yang ditampakkan dalam dialog, ekspresi dan lakuan tokoh-tokoh. Latar dan Peran Latar. Latar dalam pementasan drama terdiri dari tempat, waktu, dan suasana. Penataan latar akan menghidupkan suasana. Penataan latar akan menghidupkan suasana, menguatkan karakter tokoh, serta menjadikan pementasan drama semakin menarik. Oleh karena itu, ketetapan pemilihan latar akan ikut menentukan kualitas pementasan drama secara keseluruhan. Tema Drama Tema drama adalah gagasan atau ide pokok yang melandasi suatu lakon drama. Tema drama merujuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin diungkapkan oleh penulis naskah. Tema itu bersifat umum dan terkait dengan aspek-aspek kehidupan di sekitar kita. Tema Utama adalah tema secara keseluruhan yang menjadi landasan dari lakon drama, sedangkan tema tambahan merupakan tema-tema lain yang terdapat dalam drama yang mendukung tema utama. Bagaimana menemukan tema dalam drama? Tema drama tidak disampaikan secara implisit. Setelah menyaksikan seluruh adegan dan dialog antarpelaku dalam pementasan drama, kamu akan dapat menemukan tema drama itu. Kamu harus menyimpulkannya dari keseluruhan adegan dan dialog yang ditampilkan. Maksudnya tema yang ditemukan tidak berdasarkan pada bagian-bagian tertentu cerita. Walaupun tema dalam drama itu cendrung”abstrak”, kita dapat menunjukkan tema dengan menunjukkan bukti atau alasan yang terdapat dalam cerita. Bukti-bukti itu dapat ditemukan dalam narasi pengarang, dialog antarpelaku, atau adegan atau rangkaian adegan yang saling terkait, yang semuannya didukung oleh unsur-unsur drama yang lain, seperti latar, alur, dan pusat pengisahan. Baca Juga Contoh Naskah Drama 4 Orang Pesan dengan data yang mendukung. Setiap karya sastra selalu disisipi pesan atau amanat oleh penulisnya. Dengan demikian pula dengan drama. Hanya saja, amanat dalam karya sastra tidak ditulis secara eksplisit, tetapi secara implicit. Penonton menafsirkan pesan moral yang terkandungdalam naskah yang dibaca atau drama yang ditontonnya. Bagaimana menentukan pesan drama dengan data yang mendukung?Data yang mendukung dapat kamu peroleh darai narasi pengarang, dialog antarpelaku,adegan atau rangkaian adegan yang saling terkait, yang semuanya didukung oleh unsur-unsur drama yang lain seperti latar, latur, dan pusat pengisahan. Mengaitkan isi drama dengan kehidupan Sehari-hari. Setelah kita menyaksikansebuah pemetasan drama, kita tentu mendapatkan sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Nah pada bagian ini, kita akan mengaitkan hasil kegiatan kita menyaksikan pementasan drama dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini yang perlu kita kaitkan, yaitu Kaitkan antara drama yang kita mainkan dengan diri kita sendiri. Kaitkan antara drama kita mainkan dengan orang lain. Kaitkan antara drama yang kita mainkan dengan lingkungan social kita. Kaitkan antara drama yang kita mainkan dengan masalah-masalah lain yang kompleks. Memerankan Drama Memerankan drama berarti mengaktualisasikan segala hal yagn terdapat di dalam naskah drama ke dalam lakon drama di atas pentas. Aktivitas yang menonjol dalam memerankan drama ialah dialog antartokoh, monolog, ekspresi mimik, gerak anggota badan, dan perpindahanletak pemain. Pada saat melakkukan dialog ataupun monolog, aspek-aspek suprasegmental Lafal, intonasi, nada atau tekanan dan mimik mempunyai peranan sangat penting. Lafal yang jelas, intonasi yang tepat, dan nada atau tekanan yang mendukung penyampaian isi/pesan Membaca dan Memahami Teks Drama Sebelum memerankan drama, kegiatan awal yang perlu kita lakukan ialah membaca dan memahami teks drama adalah karangan atau tulisan yang berisi nama-nama tokoh, dialog yang diucapkan, latar panggung yang dibutuhkan, dan pelengkap lainnya Kontum, lighting, dan musik pengiring. Dalam teks dram, yang diutamakan ialah tingkah laku acting dan dialog percakapan antartokoh sehingga penonton memahami isi cerita yang dipentaskan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kegiatan membaca teks drama dilakukan sampai dikuasainya naskah drama yang akan diperankan. Baca Juga Pengertian Drama Beserta Macam Jenisnya Dalam teks drama yang perlu kamu pahami ialah pesan-pesan dan nilai-nilai yang dibawakan oleh pemain. Dalam membawakan pesan dan nilai-nilai itu, pemain akan terlibat dalam konflik atau pertentangan. Jadi, yang perlu kamu baca dan pahami ialah rangkaian peristiwa yang membangun cerita dan konflik-konflik yang menyertainya. Menghayati Watak Tokoh yang akan Diperankan Sebelum memerankan sebuah drama, kita perlu menghayati watak tokoh. Apa yang perlu kita lakukan untuk menghayati tokoh? Watak tokoh dapat diidentifikasi melaui 1 narasi pengarang, 2 dialog-dialog dalam teks drama, 3 komentar atau ucapan tokoh lain terhadap tokoh tertentu, dan 4 latar yang mengungkapkan watak tokoh. Melalui menghayati yang sungguh-sungguh, kamu dapat memerankan tokoh tertentu dengan baik. Watak seorang tokoh dapat diekspresikan melalui cara sang tokoh memikirkan dan merasakan, bertutur kata, dan bertingkah laku, seperti dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Artinya, watak seorang tokoh bisa dihayati mulai dari cara sang tokoh memikirkan dan merasakan sesuatu, cara tokoh bertutur kata dengan tokoh lainnya, dan cara tokoh bertingkah laku. Demikianlah artikel dari mengenai Pemetasan Drama Pengertian, Unsur, Peran, Menentukan Konflik, Larat, Tema, Pesan, Mengaitkan, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

berikut ini yang bukan merupakan unsur internal pementasan drama adalah