BERILAHDAN KAMU AKAN DIBERI Lukas 6:38 (TB) Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab
Apabilamasyarakat, memiliki tingkat partisipasi yang tinggi, maka proses pembangunan politik akan berjalan dengan baik, sehingga akan sangat berarti pula terhadap perkembangan bangsa dan negara ini. Keikutsertaan dan kesadaran masyarakat sangat penting dalam berpartisipasi politik (Hendrik, 2008). Pentingnya partisipasi
Berilah maka kamu pun akan diberi. Kamu akan menerima takaran yang baik, yang digoncang-goncangkan sampai padat betul, bahkan melimpah keluar sampai jatuh ke dalam kain gendonganmu. Demikianlah yang akan kamu terima. Sebab takaran yang kamu pakai untuk orang lain, itulah yang akan dipakaikan bagimu." AVB (2015) Berilah kepada orang dan kamu
YayasanKomunikasi Bersama - GKI mempersembahkanLENTERA 232 : Berilah Maka Kamu Akan Diberi
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapa. Alkitab Rencana Video. Pencarian Terkini Hapus. Dapatkan Aplikasinya {{#signedIn}} {{/signedIn}} {{^signedIn}}
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Berilah dan kamu akan diberi suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Renungan Harian Amsal 11 Berilah Maka Kamu Akan Diberi Renungan Harian Amsal 11 Berilah Maka Kamu Akan Diberi. “Memberi”, menurut Anda apakah ini mudah? Kalau melakukannya hanya kadang-kadang itu mudah, padahal “memberi” adalah menyangkut seluruh aspek kehidupan kita. Memberi tidak terkait hanya sebatas dengan uang. Tetapi memberi adalah meliputi segala harta yang telah Tuhan berikan kepada kita. Semua harta itu adalah milik Tuhan, bukan milik kita. Jadi kalau orang lain membutuhkan, kita berbagi dengan mereka. Berbagi uang, berbagi makanan, berbagi pakaian, berbagi meminjamkan barang, berbagi tumpangan tempat tinggal, berbagi pemikiran/ide, berbagi kepandaian, berbagi tenaga dan lain-lain. Demikianlah cara Tuhan menolong kita dengan cara memberi, seperti yang sudah dilakukan Yesus; “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 316 Dengan cara memberi inilah Tuhan memelihara manusia di bumi. Dengan cara inilah Tuhan memberikan sukacita dan damai sejahtera kepada manusia. “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Yohanes 427 Kalau seseorang tidak suka memberi, maka orang tersebut akan kehilangan sukacita dan damai sejahtera dalam hatinya. “Orang yang banyak memberi akan diberi kelimpahan, dan siapapun yang menyegarkan orang lain akan disegarkan.” Amsal 1125 Kalau kita memberi yang mendapat manfaat bukan yang menerima saja, tetapi juga yang memberi. Karena memberi adalah cara Tuhan memelihara kita, maka kalau kita memberi, kita tidak usah mikir menunggu balasan dari orang yang kita beri. Kita diberi nasihat bijak seperti berikut; “Jika engkau selalu menunggu-nunggu keadaan yang sempurna untuk menabur, engkau tidak akan menuai, tidak ada sesuatupun yang dapat engkau hasilkan. Bagikan pemberianmu diantara banyak orang, tujuh atau delapan orang, karena pada hari-hari yang mendatang, engkau sendiri mungkin memerlukan banyak pertolongan.” Pengkhotbah 111,4 Memberi’ adalah sebuah pilihan, namun setiap pilihan pasti membawa konsekwensi masing-masing. APLIKASI Menurut Anda bagaimana cara Allah memelihara Anda? Menurut Anda memberi itu pilihan atau kewajiban? KOMITMEN PRIBADI Aku jadi mengerti sekarang bahwa memberi adalah sebuah pilihan, maka aku memilih memberi sebagai gaya hidupku. DOA Tuhan Yesus trimakasih, kami mau mengikuti teladanMu yang suka memberi. Amin. Ditulis oleh Natanael Agus Pratono
”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Pada ayat yang lalu Allah memerintahkan kaum muslim agar menghindarkan diri dari perbuatan berbisik-bisik dan pembicaraan rahasia, karena akan menimbulkan rasa tidak enak bagi muslim lainnya. Pada ayat ini, Allah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan perbuatan yang menimbulkan rasa persaudaraan dalam semua pertemuan. Wahai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu, dalam berbagai forum atau kesempatan, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, agar orang-orang bisa masuk ke dalam ruangan itu,” maka lapangkanlah jalan menuju majelis tersebut, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu dalam berbagai kesempatan, forum, atau majelis. Dan apabila dikatakan kepada kamu dalam berbagai tempat, “Berdirilah kamu untuk memberi penghormatan,” maka berdirilah sebagai tanda kerendahan hati, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu karena keyakinannya yang benar, dan Allah pun akan mengangkat orang-orang yang diberi ilmu, karena ilmunya menjadi hujah yang menerangi umat, beberapa derajat dibandingkan orang-orang yang tidak berilmu. Dan Allah Mahateliti terhadap niat, cara, dan tujuan dari apa yang kamu kerjakan, baik persoalan dunia maupun ini memberikan penjelasan bahwa jika di antara kaum Muslimin ada yang diperintahkan Rasulullah saw berdiri untuk memberikan kesempatan kepada orang tertentu untuk duduk, atau mereka diperintahkan pergi dahulu, hendaklah mereka berdiri atau pergi, karena beliau ingin memberikan penghormatan kepada orang-orang itu, ingin menyendiri untuk memikirkan urusan-urusan agama, atau melaksanakan tugas-tugas yang perlu diselesaikan dengan segera. Dari ayat ini dapat dipahami hal-hal sebagai berikut sahabat berlomba-lomba mencari tempat dekat Rasulullah saw agar mudah mendengar perkataan yang beliau sampaikan kepada mereka. memberikan tempat kepada orang yang baru datang merupakan anjuran, jika memungkinkan dilakukan, untuk menimbulkan rasa persahabatan antara sesama yang hadir. tiap-tiap orang yang memberikan kelapangan kepada hamba Allah dalam melakukan perbuatan-perbuatan baik, maka Allah akan memberi kelapangan pula kepadanya di dunia dan di akhirat. Memberi kelapangan kepada sesama Muslim dalam pergaulan dan usaha mencari kebajikan dan kebaikan, berusaha menyenangkan hati saudara-saudaranya, memberi pertolongan, dan sebagainya termasuk yang dianjurkan Rasulullah saw. Beliau bersabda Allah selalu menolong hamba selama hamba itu menolong saudaranya. Riwayat Muslim dari Abu Hurairah Berdasarkan ayat ini para ulama berpendapat bahwa orang-orang yang hadir dalam suatu majelis hendaklah mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam majelis itu atau mematuhi perintah orang-orang yang mengatur majelis itu. Jika dipelajari maksud ayat di atas, ada suatu ketetapan yang ditentukan ayat ini, yaitu agar orang-orang menghadiri suatu majelis baik yang datang pada waktunya atau yang terlambat, selalu menjaga suasana yang baik, penuh persaudaraan dan saling bertenggang rasa. Bagi yang lebih dahulu datang, hendaklah memenuhi tempat di muka, sehingga orang yang datang kemudian tidak perlu melangkahi atau mengganggu orang yang telah lebih dahulu hadir. Bagi orang yang terlambat datang, hendaklah rela dengan keadaan yang ditemuinya, seperti tidak mendapat tempat duduk. Inilah yang dimaksud dengan sabda Nabi saw Janganlah seseorang menyuruh temannya berdiri dari tempat duduknya, lalu ia duduk di tempat tersebut, tetapi hendaklah mereka bergeser dan berlapang-lapang." Riwayat Muslim dari Ibnu 'Umar Akhir ayat ini menerangkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman, taat dan patuh kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, berusaha menciptakan suasana damai, aman, dan tenteram dalam masyarakat, demikian pula orang-orang berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakkan kalimat Allah. Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi Allah ialah orang yang beriman dan berilmu. Ilmunya itu diamalkan sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya. Kemudian Allah menegaskan bahwa Dia Maha Mengetahui semua yang dilakukan manusia, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Dia akan memberi balasan yang adil sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya. Perbuatan baik akan dibalas dengan surga dan perbuatan jahat dan terlarang akan dibalas dengan azab neraka.
RENUNGAN INSPIRASI Ada ilustrasi menarik yang berbunyi demikian, "Kalau ingin menangkap ayam, jangan dikejar. Kita akan lelah dan ayamnya pun semakin menjauh. Berilah ia beras dan makanan, nanti ia datang dengan rela. Jika ingin memelihara kupu-kupu jangan tangkap kupu-kupunya, pasti ia akan terbang. Tetapi tanamlah bunga, maka kupu-kupu akan datang sendiri dan membentangkan sayap-sayapnya yang indah. Bahkan bukan hanya kupu-kupu, tetapi kawanan lainnya juga akan datang; lebah, capung, dan lainnya, yang akan menambah warna-warni keindahan." Sama halnya dengan kehidupan ini. Ketika kita menginginkan berbagai hal baik, kebahagiaan, dan keberuntungan, maka yang harus kita lakukan adalah menanam berbagai kebaikan, kebajikan demi kebajikan, serta kejujuran demi kejujuran. Demikianlah prinsip firman Tuhan yang dengan jelas mengatakan bahwa apa yang kita tabur, maka itu pulalah yang akan kita tuai Galatia 67. Begitu pula halnya dengan berkat Tuhan. Cobalah rumus memberi dan berkorban, maka berkat Tuhan akan dicurahkan tepat pada waktu-Nya, sebab itulah janji firman Tuhan. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah Galatia 69-10. Masalahnya kebanyakan dari kita telah menjadi lelah padahal belum saatnya menuai, bahkan mungkin ada dari kita yang berharap diberkati oleh Tuhan, sedangkan kita hampir tidak pernah menabur. Hari ini, seperti apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik. Sudahkah dalam hidup ini Anda menabur hal-hal baik dan bersifat kekal? Hidup kita adalah ladang untuk menabur kebaikan, kebajikan, dan berbagai hal-hal luhur lainnya. Tabur saja semua yang baik dan percaya bahwa Tuhan tidak akan lalai menepati janji-Nya. Tepat pada waktu-Nya, Ia akan memberi hal-hal yang layak kita tuai. Selamat menabur dan selamat memberi. [RS] REFLEKSI DIRI 1. Sudahkah dalam hidup ini Anda menabur hal-hal baik dan bersifat kekal? Seperti apa misalnya? Apakah Anda pernah merasa jemu dan lelah untuk menabur kebaikan? Mengapa? 2. Apakah Anda pernah mengalami penggenapan janji Tuhan dengan menuai dari hal-hal yang Anda tabur? POKOK DOA Bapa, terima kasih atas firman-Mu yang mengingatkanku bahwa selagi ada kesempatan bagiku, baiklah aku berbuat serta menabur hal-hal baik dan bersifat kekal. Terima kasih juga buat janji-Mu di mana aku juga akan menuai pada waktunya. Dalam nama Yesus, Amin. YANG HARUS DILAKUKAN Selagi diberi kesempatan hidup, taburlah kebaikan dan kebajikan kepada siapa pun dan di mana pun. HIKMAT HARI INI“Give, and it will be given to you.” – Jesus Christ Berikan, dan itu akan diberikan kepadamu
berilah maka kamu akan diberi