Bahkanmenurut Imam as-Syafi'i, dalam menuntut ilmu janganlah langsung merasa puas terhadap apa yang telah didapat dan jangan hanya menuntut ilmu di satu daerah saja. "Pelajarilah ilmu agama (tuntutlah ilmu agama dengan bersungguh-sungguh dan tekun) sebelum ilmu agama itu ditarik, dicabut oleh Allah. Caranya Allah mencabut ilmu agama
Untukitu, yuk ketahui lebih dalam sikap apa saja yang harus kamu punya dalam menuntut ilmu, berikut ini 5 diantaranya. 1. Jadilah pribadi yang berakhlak mulia. Ketahuilah, jangan menjadi penuntut ilmu yang hanya pandai menyimpan konten atau pelajaran yang kamu terima baik di sekolah atau di kehidupan pribadi, hanya sebatas di kepala saja.
Artinya "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari mukmin yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam (mengerjakan) hal-hal yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan dari Allah dan janganlah bersikap lemah." (Hr. Muslim) Kecintaan Allah Ta'ala kepada hamba-Nya akan membuahkan
PelajarMuhammadiyah harus bersungguh-sungguh menuntut ilmu pada siapapun, baik di sekolah maupun di luar sekolah tanpa ada rasa malu. 4. Bekerja keras, mandiri, dan berprestasi. Pelajar Muhammadiyah harus bekerja keras, mandiri, cerdas, dan berprestasi dalam menuntut ilmu agar dapat meraih masa depan yang cerah.
TeksJawaban. Alhamdulillah. Tata cara seorang muslim memulai mencari ilmu adalah termasuk perkara yang penting, maka sebaiknya bagi penuntut ilmu agar bersungguh-sungguh untuk memulai dengan cara yang benar, sehingga dia berada pada jalan yang lurus dan waktu serta kesungguhan tidak berlalu sia-sia. Tujuan mencari ilmu bagi seorang muslim
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Ditulis dalam kitab Ta’lim Muta’alim; dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa syarat untuk mendapatkan suatu ilmu terdiri dari 6 perkaraاٙلٙالٙا تٙنٙالُ الْعِلْمٙ اِلّٙا بِسِتّٙةٍ. سٙاُنْبِكٙ عٙنْ مٙجْمُوْعِهٙا بِبٙيٙانٍذٙكٙاءٍ وٙحِرْصٍ وٙاصْطِبٙارٍ وٙبُلْغٙةٍ. وٙاِرْشٙادِ اُسْتٙاذٍ وٙطُوْلِ زٙمٙانٍArtinya “Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi 6 perkara, saya akan beritahukan keseluruhannya secara rinci, yaitu kecerdasan, sungguh-sungguh, kesabaran, ada biaya, ada bimbingan guru, dan waktu yang lama.”Dalam syair di atas telah dijelaskan bahwa dalam menuntut ilmu terdapat beberapa syarat yang dianjurkan untuk dipenuhi, agar ilmu yang dicari dan didapatkan bisa menjadi Dzakaun KecerdasanPerkara pertama untuk mendapatkan suatu ilmu adalah kecerdasan. Cerdas yang dimaksud disini adalah cerdas yang sudah Allah anugerahkan kepada setiap dengan kita menuntut ilmu, kita hanya tinggal untuk mengembangkan kecerdasan yang kita miliki. Menurut beberapa ulama, kecerdasan itu terbagi menjadi dua, yaituMuhibbatun Minallah kecerdasan yang diberikan oleh Allah SWT. Dimana kecerdasan ini biasanya memiliki tingkat dalam menghafal suatu ilmu itu kuat dan daya talar yang Kecerdasan yang diperoleh dengan cara kita berusaha semaksimal mungkin. Dimana kecerdasan ini biasanya kita dapat peroleh dengan cara menulis, mencatat, merangkum, dari ilmu yang Hirsun Sungguh-SungguhDalam menuntut ilmu jika kita tidak dibarengi dengan niat yang sungguh-sungguh didalam diri kita, maka sangat sulit untuk bisa memperoleh ilmu ketika kita mendatangi majelis ilmu, kita mendengarkan ilmu yang disampaikan dengan seksama, duduk di barisan paling depan, dan tidak mengobrol. Karena terkadang tempat duduk yang kita tempati juga mempengaruhi pada ilmu yang juga sering mendengar salah satu mahfudzot yang berbunyi seperti iniمٙنْ جٙدّٙ وٙجٙدٙ“Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia”Jadi barangsiapa kita bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu maka kita akan memperoleh ilmu Isthobarun SabarSeseorang yang mencari ilmu kita dianjurkan untuk bersabar dalam segala hal. Baik itu dalam perjalanan yang kita tempuh, sifat guru yang sulit dimengerti, ilmu pelajaran yang sulit untuk dipahami, atau bahkan tugas yang banyak dan harus sesuatu rintangan dan godaan dalam menuntut ilmu kita diharuskan untuk bersabar, karena dalam salah satu mahfudzot juga dituturkan yang berbunyiمٙنْ صٙبٙرٙ ظٙفِرٙ“Barangsiapa yang bersabar maka beruntunglah ia”Didalam firman Allah juga disebutkan “Sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang bersabar.” Jadi kita tidak perlu khawatir karena ada Allah selalu di sisi orang-orang yang Bulghatun BiayaMenuntut ilmu juga diperlukan biaya yang cukup. Walaupun ada beberapa lembaga pendidikan yang berfasilitas gratis Tidak membayar apapun, tetapi tetap saja kita harus membeli perlengkapan sekolah lainnya seperti baju seragam, ongkos untuk pergi ke sekolah, bekal yang harus dibawa, dan lain sebagainya. Jadi menuntut ilmu juga diperlukan biaya yang harus kita persiapkan, agar tercapainya mencari ilmu Irsadun Ustadzin Bimbingan GuruPerkara yang kelima ini cukup penting dalam syarat menuntut ilmu. Kita para pencari ilmu memerlukan bimbingan guru, agar andaikan jika kita dalam perjalanan kita tidak akan yang mengingatkan kita selalu jika kita berada dijalan yang salah. Boleh saja kita belajar dengan cara otodidak, akan tetapi alangkah baiknya kita tetap mencari guru untuk belajar. Dan supaya segala ilmu yang kita cari akan memperoleh keberkahan dari seorang bimbingan Thaul Zaman Waktu Yang LamaSeseorang yang mencari ilmu diperlukan waktu yang lama. Tidak ada waktu yang singkat dalam menuntut ilmu. Di negara ini dianjurkan menempuh pendidikan selama 12 tahun yakni dari SD hingga SMA. Selama 12 tersebut bukankah waktu yang cukup lama?Apalagi jika kita ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, bukankah dibutuhkan waktu yang lama lagi? Imam Al-Baihaqi berkata “Ilmu tidak mungkin didapatkan kecuali dengan kita meluangkan waktu”Itulah 6 perkara yang harus kita perhatikan bagi para penuntut ilmu agar kita memperoleh ilmu yang kita cari.
Seorang penuntut ilmu syar’i, wajib baginya untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Tidak boleh bagi para penuntut ilmu bermalas-malasan dalam mencarinnya. Kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat – dengan izin Allah – apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya. Seorang penuntut ilmu harus selalu hadir di majelis ilmu dan berusaha agar datang lebih awal di majelis tidak boleh terlambat, karena menuntut ilmu lebih penting dari amal-amal sunnah dan wajib kifayah. Penuntut ilmu harus bersungguh-sungguh, sebab tanpa kesungguhan kita tidak akan memperoleh ilmu yang bermanfaat. Iklan Imam asy-Syafi’I pernah mengatakan dalam syairnya, أخي لن تنل العلم إلأبستة سأ نبيك عن تفصيلها يبيان ذكاء, وحرص, وجتهاد, وبلفة وصحبة أستاذ, وطول زمان Saudaraku, engkau tidak akan mendapat ilmu, melainkan dengan enam perkara Ku kabarkan kepadamu rinciannya dengan jelas Kecerdasan, kemauan keras, bersungguh-sungguh dan bekal yang cukup Bimbingan ustadz, dan waktunya yang lama Seorang penuntut ilmu wajib bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, seseorang tidak mungkin mendapat ilmu dengan santai. Yahya bin Abi Katsir berkata, لايستطاع العلم براحة الجسم ’Ilmu tidak akan didapat dengan tubuh yang dimanjakan santai.’’ Rasullullah صلى الله عليه وسلم bersabda, انما العلم بالتعلم. والحلم بااتحلم, ومن يتحرالخيريعطه, ومن يتوف الشريوفة ’Sesungguhnya ilmu diperoleh dengan sungguh-sungguh belajar, dan sikap sabar. Barang siapa yang berusaha keras mencari kebaikan maka ia akan memperoleh di berikan kebaikan, dan barang siapa yang menjaga dirinya dari kejelekan kejahatan maka ia akan dilindungi Allah dari kejelekan kejahatan.’’ Dan seorang penuntut ilmu juga harus menjauhkan diri dari dosa dan maksiat dengan bertakwa kepada Allahعزّوجلّ . Imam Ibnul Qayyim رحمه الله menjelaskan dalam kitabnya ad-Daa’wud Dawaa’ bahwa seseorang tidak mendapatkan ilmu disebabkan dosa dan maksiat yang dilakukannya. Seseorang terhalang dari ilmu yang bermanfaat disebabkan banyak melakukan dosa dan maksiat. Seorang muslim dan muslimah harus menjauhi dosa-dosa besar, apalagi ia seorang penuntut ilmu, oleh sebab itu kita harus menjauhi dosa dan maksiat, dosa yang paling besar adalah syirik, durhaka kepada orang tua, melakukan bid'ah, kemudian menjauhkan dosa dosa besar lainnya, seperti memakan harta orang lain, hutang tidak di bayar, muamalah riba, dengan berbagai macam caranya diantaranya bunga bank, renten, dsb, minum khamr, narkoba, merokok, melakukan ghibah, menggunjing, menuduh seorang muslim dengan tuduhan yang tidak benar, memfitnah seorang muslim, dan lain sebagainya. Dan seorang penuntut ilmu juga harus beradab terhadap ustadz/syaikh atau guru, salah satunya adalah mendengarkan baik-baik pelajaran yang disampaikan ustadz, syaikh atau guru. Kita di perintahkan mendengarkan dengan baik secara seksama, dan mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mendengarkan yang baik-baik dan mengikuti yang terbaik. Ada diantara penuntut ilmu syar’i yang rajin menghadiri majelis-majelis ilmu, namun ia tidak mendengarkan pelajaran yang disampaikan dengan penuh perhatian sehingga keadaan ia pulang dari majelis ilmu itu sama dengan keadaanya ketika ia mendatanginya, yaitu pulang dengan tidak membawa ilmu syar’i yang sudah disampaikan. Bahkan ada di antara mereka yang telah menghadiri majelis ilmu selama bertahun-tahun tetapi tidak mendapatkan ilmu dan tidak ada perubahan. Para salafush shalih adalah manusia yang sangat antusias terhadap ilmu. Apabila seorang syaikh atau guru menyampaikan pelajarannya, mereka pun mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Ketika belajar dan mengkaji ilmu syar’i kita tidak boleh berbicaea yang tidak bermanfaat, tanpa ada keperluan, dan tidak ada hubungan dengan ilmu syar’i yang disampaikan, tidak boleh ngobrol. Haruslah dibedakan antara majelis ilmu dan majelis yang lainnya; antara lain, apalagi yang disampaikan adalah ayat-ayat Allah dan Hadits-hadits Rasullullah. Ikuti tulisan menarik ksrrhan_ lainnya di sini.
bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu