Membakarjenazah bukanlah kebiasaan bangsa Yahudi, tapi dalam keadaan sukar jenazah mungkin dibakar, sedemikian rupa, sehingga tulang-tulangnya dapat dikuburkan dalam kuburan keluarga, seperti halnya Saul (1 Sam 31:12, 13) dan mungkin seperti dalam Am 6:10. (ii) Berkabung. Di Palestina pada milenium pertama, berkabung meliputi: (1) penggundulan kepala dan pencukuran janggut; (2) melukai badan; (3) mengoyakkan pakaian dan mengenakan karung; (4) menebarkan debu di atas kepala dan berbaring Alkitabmenasehati kita untuk "tetaplah berdoa" (1 Tesalonika 5:17), sehingga sikap yang bermalas-malasan berdoa adalah dosa. Apapun yang menghambat hubungan kita dengan Allah atau yang menggiring kita pada pengandalan diri adalah kesalahan. Kita dapat menganggap tindakan Adam dan Hawa dalam Kejadian pasal 3 sebagai ketidakinginan berdoa. Ternyata Alkitab menceritakan bahwa tidak semua tokoh Alkitab memiliki cara penguburan yang sama. Kejadian 50:13 Anak-anaknya mengangkut dia ke tanah Kanaan, dan mereka menguburkan dia dalam gua di ladang Makhpela yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik, yaitu ladang yang di sebelah timur Mamre. 2 Penghiburan Duka Cita. Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 1 Tesalonika 5:16-18. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Ibrani 10:35. Jikamaksud penziarah kubur adalah ingin agar do'anya mustajab di sisi kubur, atau ia berdo'a meminta pada mayit, atau ia beristighotsah pada mayit, ia meminta dan bersumpah atas nama mayit pada Allah dalam menyelesaikan urusan dan kesulitannya, ini semua termasuk amalan yang tidak dituntunkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Artikel ini berisi tentang 7 cara berdoa yang benar menurut Alkitab dan pandangan Kristen. Sedikitnya ada 7 cara berdoa yang benar menurut Alkitab. Ketika kita orang Kristen berdoa kepada Tuhan, kita harus berdoa dengan cara yang berkenan kepadaNya. Baca juga 7 Unsur Doa Kristen Menurut Alkitab Dalam doa Kristen, masalah tempat, waktu, durasi, dan frekuensi doa sebenarnya tidaklah mengikat dan kaku, kita fleksibel dalam hal-hal tersebut, sebagaimana bisa kita lihat di Alkitab. Namun demikian, ketika kita menghadap Tuhan dalam doa, kita sudah seharusnya berdoa dengan cara yang benar secara Kristen, yakni cara berdoa yang benar menurut Alkitab. Baca juga 7 Syarat Agar Doa Dikabulkan Seperti apakah cara berdoa yang benar menurut Alkitab dan yang berkenan kepada Tuhan? Alkitab mencatat beberapa contohnya. Dan di sini akan dicantumkan 7 di antaranya. Berikut 7 cara berdoa yang benar menurut Alkitab dan pandangan Kristen serta sedikit pembahasannya. 1. Memandang Allah Sebagai Bapa Cara berdoa yang benar menurut Alkitab, yang pertama adalah dengan memandang Allah sebagai Bapa kita. Doa adalah hubungan komunikasi antara kita dengan Allah, antara kita sebagai anak-anakNya dengan Allah sebagai Bapa kita. Allah adalah Bapa kita dan kita adalah anak-anakNya karena kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus Yohanes 112. Kita harus memandang Allah itu sebagai Bapa kita. Ketika kita memandangNya sebagai Bapa sorgawi kita, maka doa bagi kita seharusnya bukanlah sesuatu yang bersifat formil. Ketika kita berdoa berarti kita sedang berkomunikasi dengan Bapa kita, seperti kita berkomunikasi dan berbincang-bincang dengan bapa kita secara jasmani. Dalam khotbah Tuhan Yesus, yang terkenal sebagai “Khotbah di bukit”, Dia mengajar murid-muridNya agar memandang Allah itu sebagai Bapa mereka. “Karena itu berdoalah demikian Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah namaMu.” Matius 610. Karena itu kita tidak boleh mendatangi Allah dalam doa seperti orang yang berhadapan dengan seorang raja yang menakutkan. Di dalam doa kita, kita tidak perlu dan tidak boleh merasa takut kepadaNya. Malahan sebaliknya, kita harus merasa senang, karena kita bertemu dengan Bapa sorgawi kita. Dan karena itu pula kita tidak perlu menghadapNya dengan mengatur kata-kata kita sedemikian rupa, apalagi menghafalkannya, agar Ia mendengarkan doa kita. Dalam banyak agama atau kepercayaan, ada kalanya doa itu dipandang seperti mantera, yang harus menggunakan kata-kata tertentu agar doanya manjur. Namun dalam doa Kristen, kita berhadapan dengan “seorang” Pribadi, yaitu Bapa kita. Karena itu kita tidak perlu menggunakan kata-kata tertentu untuk berbicara denganNya. Ketika kita berbicara dengan bapa jasmani kita, kita tidak perlu menggunakan kata-kata tertentu agar kita didengarkannya bukan? Tidak heran, dalam setiap pengajaranNya kepada murid-muridNya, Tuhan Yesus selalu memakai istilah “Bapa” atau “Bapamu”, bukan “Allah” atau “Tuhan”, yang kesannya lebih formil. Demikian juga dalam hal doa, Yesus selalu memakai istilah “Bapa”, termasuk dalam doa yang diajarkanNya kepada murid-muridNya, yang terkenal sebagai doa “Bapa Kami”, seperti yang dikutip sebagian dalam ayat di atas. Kita menyebut “Bapa” kami yang di Sorga, bukan “Allah” atau ”Tuhan” kami yang di Sorga, sekalipun menyebutkan Allah atau Tuhan dalam doa kita juga tidak salah. Tetapi menyebut/memanggil Allah sebagai Bapa adalah ajaran yang lebih umum dari Yesus kepada murid-muridNya. Oleh karena itu, di dalam doa-doa kita, kita sudah seharusnya lebih akrab lagi berbicara kepada Allah, sebab Ia adalah Bapa sorgawi kita. 2. Memiliki Hati Yang Bersih Cara berdoa yang benar menurut Alkitab yang kedua adalah memiliki hati yang bersih. Tuhan ingin agar kita mempunyai hidup yang bersih di hadapanNya tanpa dikotori oleh hal-hal yang tidak berkenan kepadaNya. Kepada Timotius, gembala jemaat di kota Efesus, rasul Paulus berkata, “Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.” 1 Timotius 28. Firman Tuhan di atas tentu tidak hanya berlaku untuk laki-laki saja, tetapi juga untuk perempuan, walaupun firman itu dahulu ditujukan kepada laki-laki. Dalam agama-agama/kepercayaan-kepercayaan lain, sangat ditekankan pentingnya kebersihan tubuh/jasmani ketika mereka menghadap Tuhan dalam doa mereka. Namun dalam kekristenan, kita dituntut untuk membersihkan hidup hati dan pikiran kita di hadapanNya. Kebersihan fisik/tubuh tidaklah berarti di hadapan Tuhan jika kita mempunyai hidup yang tidak bersih/kotor. Tentu saja kita perlu menjaga kebersihan tubuh dalam berdoa, khususnya dalam doa bersama dengan orang lain, namun kebersihan hati dan pikiranlah yang dilihat oleh Tuhan. Kekristenan berbicara mengenai hal-hal batiniah hati/pikiran, bukan hal-hal yang lahiriah, seperti penampilan fisik dan kebersihan tubuh jasmani. Sebab kita menghadap Allah yang Maha Kudus. Ketika kita berdoa hendaklah kita memeriksa terlebih dahulu hidup kita, apakah masih ada hal-hal yang mencemari hidup, hati dan pikiran kita, yang membuat kita tidak layak menghadap Tuhan. Jika ada, kita harus meminta Ia membersihkanNya terlebih dahulu, agar kita bisa menghadapNya dengan layak. 3. Menghormati Tuhan Menghormati Tuhan adalah salah satu cara berdoa yang benar menurut Alkitab. Kita harus hormat kepada Tuhan dalam berdoa. Kita harus bersungguh-sungguh dalam doa kita, kita tidak boleh bermain-main dalam berdoa. Memang Allah adalah Bapa kita, namun Ia juga adalah Tuhan yang Besar, yang Agung, yang layak untuk dihormati. Fakta bahwa Ia adalah Bapa kita tidak bisa mengurangi rasa hormat kita kepadaNya. Malahan sebaliknya, karena Dia adalah Bapa kita maka kita harus lebih menghormati Dia lagi. kita tidak menjadi kurang hormat kepada bapa jasmani kita hanya karena ia adalah bapa kita bukan?. Penulis Surat Ibrani berkata, “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.” Ibrani 1228. Memang kita tidak perlu takut kepadaNya, tetapi kita harus menghormatiNya. Takut dalam pengertian umum, yang membuat kita tidak berani menghadapNya, adalah sikap yang salah. Tetapi “takut” kepadaNya dalam pengertian bersikap “hormat” adalah sebuah keharusan. dalam pengertian inilah Alkitab mengajarkan kita untuk takut kepada Tuhan. Di dalam setiap ibadah kita, termasuk di dalam doa, kita harus senantiasa menaruh rasa hormat kita kepada Tuhan. Di satu sisi kita tidak boleh terlalu formal dalam berdoa, tetapi di sisi yang lain kita juga tidak boleh bermain-main dalam doa kita. 4. Mengampuni Orang Lain Cara berdoa yang benar menurut Alkitab juga termasuk berdoa dengan mengampuni orang lain. Ini adalah ajaran Tuhan Yesus kepada murid-muridNya. Tuhan Yesus mengajarkan murid-muridNya tentang hubungan antara doa dengan pengampunan. Ia mengajarkan mereka agar mengampuni orang lain terlebih dahulu sebelum mereka berdoa kepada Tuhan. “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” Markus 1125. Dalam kutipan ayat firman Tuhan di atas disebutkan bahwa jika kita berdoa, dan kita masih mempunyai sesuatu yang mengganjal dalam hati kita terhadap orang lain, misalnya kebencian, sakit hati, maka kita harus mengampuni orang tersebut terlebih dahulu. Maksudnya, kalau kita tidak beres hubungannya dengan orang lain maka tidak ada gunanya kita berdoa kepada Tuhan. Dengan kata lain, hubungan yang benar dengan sesama kita sangat penting dalam membangun hubungan yang benar melalui doa dengan Tuhan. Jika kita berdoa dengan cara tidak mengampuni orang lain, maka Tuhan tidak akan berkenan pada doa kita. Dalam ayat selanjutnya dari firman Tuhan di atas Markus 1126 disebutkan kita tidak akan diampuni Tuhan jika kita sendiri tidak mengampuni orang lain. Pages 1 2 Size 0Ekstensi File jpgPanjang 2304 pxTinggi 3072 pxDetail Berdoa Di Kuburan Menurut Alkitab Koleksi No. 15. Silahkan zoom untuk melihat ukuran gambar yang lebih besar dengan mengeklik ke arah gambar. File gambar ini memiliki lisensi tergantung dari penguploadnya berikanlah atribut kepada si pengupload gambar atau ke website ini untuk Berdoa Di Kuburan Menurut Alkitab Koleksi No. 15 Download Gambar Gambar LainnyaKartu Nama MerahMakalah Sepak Bola Beserta GambarnyaGambar Dan Kata Kata Yang MenginspirasiGambar Kartun Pria MuslimGambar Logo IsntagramGambar Avengers End GameOriginal Mouse Trap PatentGambar Ikan Badut LucuGeneric Smartphone PngKata Kata Sedih AnimeRock Music PngFoto Animasi Upin IpinContoh Artikel Yang MenarikBackground Hitam Putih AestheticGambar Bagus Untuk MenggambarKaligrafi Bismillah Hirohman Nirohim Setiap orang beriman tentu saja sudah tidak asing lagi dengan doa. Karena, di dalam doa itu sendiri, Tuhan memberikan dan menganugerahkan rahmat yang dibutuhkan. Dan rupanya, dalam melakukan doa itu sendiri tak hanya dilakukan oleh kalangan orang tua saja. Namun rupanya dalam berdoa itu sendiri juga diajarkan oleh para orang tua pada anak sejak kecil. Dan untuk menjawab rasa penasaran dan keingintahuan mengenai apa saja ayat kitab suci mengenai doa. Di bawah ini kami akan memberikan informasi mengenai hal berdoa dalam Alkitab itu sendiri. 1. Mazmur 42ilustrasi berdoa "Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!" Bacaan Mazmur ini, menggambarkan bahwa pemazmur itu berseru kepada Allah. Rupanya, seruannya pada Allah itu tampaknya tidak menjadi sia-sia. Karena di balik seruan itu Tuhan Allah mendengarkan dan juga membenarkan apa yang diserukan pemazmur. Pemazmur pun mendapatkan apa yang diinginkan dari doanya, yaitu sebuah kelegaan dari beban-beban yang kita hadapi. 2. Mazmur 145 "Tuhan dekat kepada semua orang yang memanggilnya, kepada semua orang yang memanggilnya dalam kebenaran. Itu memenuhi keinginan mereka yang takut; dia juga mendengar tangisannya dan menyelamatkan mereka." Tentu saja ketika kita sedang berdoa, kita akan merasa dekat dengan Tuhan. Dan rupanya dalam doa itu, Tuhan juga hadir dan mendengarkan kita dalam setiap kata dan ucapan doa kita. Tuhan yang Maha Tahu itu mendengar setiap apa yang kita inginkan. Namun, rupanya Tuhan juga mendengarkan apa yang menjadi tangisan kita. Pada akhirnya, Tuhan lah yang menjadi penyelamat kita. 3. Amsal 1529pinterest "Tuhan jauh dari pada orang fasik, tetapi ia mendengarkan doa orang benar." Tuhan adalah Allah yang Maha Pendengar segala keluh kesah kita. Ia selalu mendengarkan apa yang kita ucapkan dalam setiap doa kita. Karena, Tuhan Yang Maha Pengasih itu mendengar doa setiap orang beriman. Baca Juga 35 Ayat Alkitab yang Menguatkan Hati 4. Yakobus 4 "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." Sering kali kita sudah berdoa dengan rutin setiap hari, namun rupanya kita tidak mendapatkan apa yang sudah kita doakan itu. Di sini kita bisa memeriksa hati kita dalam doa yang kita doakan setiap hari itu, hanya sebatas untuk memuaskan apa yang menjadi keinginan kita saja. Dan kita lupa akan apa yang menjadi kehendak dan juga kemauan Allah untuk kita. Kita pun diajak dalam doa untuk mendengar dan terbuka pada kehendak Allah. 5. Roma 6 "Dengan cara yang sama, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Karena kita tidak tahu mengapa harus berdoa sebagaimana mestinya, tetapi Roh itu sendiri menjadi perantara bagi kita dengan erangan yang terlalu dalam untuk kata-kata. Dan dia yang mencari hati tahu apa itu pikiran Roh, karena Roh mengantarai orang-orang kudus sesuai dengan kehendak Allah." Banyak orang yang berpikir jika berdoa itu harus menggunakan kata-kata yang indah. Atau menggunakan kalimat-kalimat yang panjang. Hal itu dimaksudkan supaya Tuhan mendengar dan mengabulkan doa kita. Namun, seringkali ketika kita sedang dalam masalah berat dan tidak bisa berkata-kata untuk mengucapkan doa. Dalam kondisi seperti itu, sebenarnya kita tetap bisa berdoa. Karena, dalam setiap perasaan dan juga tetesan air mata juga menjadi doa kita kepada Allah. Bahkan dalam keadaan seperti itu, Roh Kudus membantu kita untuk tetap bisa Matius 66ilustrasi berdoa krasnikova "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamar mu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." Berdoa adalah salah satu cara kita untuk menjalin relasi yang lebih akrab dan intim dengan Allah. Tentu dalam menjalin relasi yang lebih akrab, kita perlu untuk berbicara dari hati ke hati. Dan di sini kita perlu untuk suatu ruangan khusus saat kita berdoa. Adapun ruangan itu bisa di kamar atau di ruang manapun yang bisa dipakai untuk berdoa. Di mana dengan berdoa di ruangan itu kita bisa menjalin relasi yang akrab dengan Tuhan. Tanpa perlu untuk merasa terganggu dengan adanya orang lain. Baca Juga 10 Ayat Alkitab tentang Pernikahan, Indah dan Penuh Makna Mendalam Nah, itulah tadi beberapa kutipan mengenai Hal Berdoa Dalam Alkitab. Semoga dengan ayat-ayat tersebut, kita bisa semakin menghidupi doa dalam keseharian kita. Dan semoga informasi yang telah kami sampaikan tadi bermanfaat. Doa merupakan salah satu cara untuk bisa berkomunikasi dengan Tuhan dalam mengucap syukur, memohon atau meminta serta berserah diri kepada-Nya. Begitu pula seperti yang tercantum dalam ayat alkitab tentang berdoa yang selalu digunakan oleh umat dalam Alkitab, banyak sekali ayat tentang berdoa yang bisa menjadi renungan. Inilah beberapa ayat Alkitab tentang berdoa yang bisa digunakan untuk mengingat dan menjalin komunikasi dengan Zakharia 106Aku akan memperkuat kaum Yehuda, dan Aku akan menyelamatkan kaum Yusuf. Aku akan membawa mereka kembali, karena Aku berbelaskasihan kepada mereka, mereka akan menjadi orang-orang yang seolah-olah tidak pernah Aku buang karena Akulah TUHAN, Allah mereka, dan Aku akan menjawab Yohanes 1726Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan akan terus memberitahukannya supaya kasih yang dengannya Engkau mengasihi-Ku ada di dalam mereka, dan Aku ada di dalam Yohanes 1413Apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, itu akan Aku lakukan supaya Bapa dimuliakan di dalam Yeremia 333Berserulah kepada-Ku dan Aku akan menjawabmu, dan menunjukkan kepadamu hal-hal yang besar dan tersembunyi yang tidak kamu ketahui.’5. Yeremia 2912Kamu akan berseru kepada-Ku dan datang dan berdoa kepada-Ku, dan Aku akan mendengarkan Yakobus 516Karena itu, hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu sembuh. Doa orang benar yang dinaikkan dengan sungguh-sungguh, sangat besar Roma 826Demikianlah, Roh menolong kita dalam kelemahan kita. Sebab, kita tidak tahu apa yang seharusnya kita doakan, tetapi Roh sendiri yang bersyafaat demi kita dengan keluhan-keluhan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Baca Juga 15 Ayat Alkitab Tentang Dukacita Karena Kehilangan 8. Roma 1212Bersukacitalah dalam pengharapan, tabahlah dalam kesusahan, dan bertekunlah dalam doa!9. Mazmur 6617Aku memanggil-Nya dengan mulutku; pujian bagi-Nya ada pada Mazmur 53Pada pagi hari, ya Tuhan, Engkau mendengar suaraku. Pada pagi hari, aku akan mengatur bagi-Mu, dan aku akan Lukas 916-17Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas Lukas 627-28 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci Lukas 321-22Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langitdan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."14. Lukas 1113Jika kamu yang jahat tahu bagaimana memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga. Ia akan memberikan Roh Kudus kepada orang-orang yang meminta kepada-Nya.”15. Kolose 42Bertekunlah dalam doa, dengan berjaga-jaga dan mengucap Kisah Para Rasul 114Mereka semua dengan sehati bertekun dalam doa bersama dengan para wanita dan Maria, ibu Yesus, serta Ibrani 416Karena itu, dengan keyakinan, marilah kita datang menghampiri takhta anugerah supaya kita menerima belas kasihan dan menemukan anugerah untuk menolong kita, ketika kita Filipi 119Sebab aku tahu bahwa melalui doa-doamu dan pertolongan Roh Kristus Yesus, apa yang telah terjadi padaku justru akan menjadi Ezra 823Jadi, kami berpuasa dan memohon hal itu kepada Allah kami, dan Dia Daniel 223Ya Allah nenek moyangku, aku memuji dan memuliakan Engkau, sebab telah memberikan aku hikmat dan kekuatan. Sekarang, telah diberitahukan kepadaku apa yang kami mohon kepada-Mu; sebab, Engkau telah memberitahukan kami mengenai persoalan raja.”21. Ayub 4210TUHAN mengembalikan keadaan Ayub sesudah dia berdoa bagi sahabat-sahabatnya. Lalu, Tuhan menambahkan kepadanya dua kali lipat dari semua milik kepunyaannya 3 Yohanes 12Saudaraku yang kukasihi, aku berdoa semoga kamu baik-baik saja dalam segala hal, semoga tubuhmu sehat, sama seperti jiwamu juga 2 Raja-raja 205“Kembalilah dan katakan kepada Hizkia, pemimpin umat-Ku, Inilah firman Tuhan, Allah Daud, nenek moyangmu Aku telah mendengar doamu dan melihat lihat air matamu. Ketahuilah, Aku akan menyembuhkanmu. Pada hari ketiga, kamu akan pergi ke Bait Tuhan. Baca Juga 18 Ayat Alkitab untuk Pacar, Ada Pujian yang Menyentuh Hati Demikianlah kumpulan dari ayat Alkitab tentang berdoa yang dapat dipanjatkan kepada Tuhan. Dengan begitu, kamu bisa menjalin komunikasi secara intens dengan Tuhan. HUKUM BERDOA DI KUBURANOleh Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MASebagaimana telah maklum bahwa doa merupakan salah satu ibadah yang amat agung dalam agama Islam. Allâh telah memotivasi umat manusia untuk memohon pada-Nya dan berjanji untuk mengabulkan permohonan mereka. Namun di lain sisi Dia telah mensyariatkan berbagai adab dalam berdoa. Di antaranya menentukan tempat dan waktu pilihan, yang lebih setan berusaha menyesatkan para hamba dengan mengiming-imingi mereka tempat dan waktu yang diklaim mustajab, padahal tak ada petunjuk agama tentangnya. Tidak sedikit manusia yang terjerat ranjau tersebut. Sehingga mereka lebih memilih berdoa di kuburan dan tempat-tempat keramat, dibanding berdoa di masjid. Lebih parah lagi, ada yang begitu khusyu’ menghiba dan memohon kepada sahibul kubur! Alih-alih mendoakan si mayit, malah berdoa kepadanya! Padahal mestinya peziarah mendo’akan si mayit bukan memohon kepada si Berdoa Untuk Diri Sendiri di Kuburan Adalah Bid’ah Diantara dalil yang menunjukkan akan hal itu adalah Pertama Doa merupakan salah satu ibadah mulia, dan sebagaimana telah diketahui bersama bahwa ibadah apapun tidak akan diterima Allâh Azza wa Jalla kecuali jika memenuhi dua syarat; ikhlas dan mengikuti tuntunan Nabi Shallallahu’alaihi wa berdoa di kuburan merupakan ibadah, mengapa Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam tidak mengajarkannya kepada umat? Kenapa pula para assalafus salih tidak mempraktekkannya? Tidak ada dalil dari al-Qur’an maupun hadits sahih yang menunjukkan bahwa kuburan merupakan tempat favorit untuk berdoa. Ditambah dengan begitu banyaknya kitab yang ditulis para ulama guna menjelaskan adab berdoa, tidak ada satupun di antara assalafus salih dan ulama yang mu’tabar yang mengatakan disyariatkannya berdoa di menunjukkan bahwa praktek tersebut adalah bid’ah. Andaikan itu baik, niscaya mereka ada di garda terdepan dalam Usaha para sahabat untuk melarang praktek doa di kuburan dan segala sesuatu yang bisa mengantarkan ke sana. Berikut fakta nyatanyaPara Sahabat Radhiyallahu anhum “ketika menaklukkan negeri Syam, Irak dan yang lainnya, jika menemukan kuburan yang sengaja diziarahi oleh orang-orang untuk berdoa di situ, mereka akan menutupnya”.[1]Para Sahabat Radhiyallahu anhum ketika menaklukkan Baitul Maqdis, mereka tidak bergegas untuk menuju makam Nabi Ibrahim Alaihissalam atau nabi lainnya, guna berdoa atau shalat di situ. Begitu pula para ulama salaf sesudah mereka berbuat. Imam Ibn Waddhah w. 286 H menerangkan, “Sufyan ats-Tsaury w. 161 H jika masuk masjid Baitul Maqdis, beliau shalat di dalamnya. Dan beliau tidak menuju situs-situs itu ataupun shalat di sana. Begitu pula praktek para imam panutan selain beliau rahimahullah. Waki’ w. 197 H juga pernah mendatangi masjid Baitul Maqdis, dan yang dilakukannya tidak lebih dari apa yang dilakukan Sufyan. Hendaklah kalian mengikuti para imam yang telah diketahui kebaikannya. Orang terdahulu bertutur, “Betapa banyak praktek yang hari ini dianggap biasa, padahal dahulu dinilai mungkar. Sekarang disukai padahal dulu dibenci. Sekarang dianggap taqarrub ibadah yang bisa mendekatkan kepada Allah Azza wa Jalla padahal justru sejatinya menjauhkan pelakunya dari Allâh. Setiap bid’ah selalu ada yang menghiasinya”.[2]Para Sahabat Radhiyallahu anhum ketika menaklukkan kota Tustur dan mendapatkan jasad Nabi Danial Alaihissalam, mereka menggali tiga belas liang kubur di berbagai tempat, lalu memakamkan Danial Alaihissallam di salah satunya di malam hari. Setelah itu seluruh kuburan tersebut disamakan, agar orang-orang tidak tahu manakah makam beliau.[3]Ketiga Para ulama salaf membenci tindak menyengaja berdoa di kuburan dan menilainya sebagai bentuk bid’ah. Berikut buktinyaDiriwayatkan bahwa suatu hari Zainal Abidin w. 93 H melihat seseorang masuk ke salah satu pojok di makam Rasul Shallallahu alaihi wa sallam lalu berdoa di situ. Zainal Abidin rahimahullah pun memanggilnya seraya berkata, “Maukah kuberitahukan padamu suatu hadits yang aku dengar dari bapakku, dari kakekku, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam? Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian jadikan kuburanku ied tempat yang dikunjungi rutin secara berkala dan rumah kalian kuburan. Bershalawatlah untukku, sesungguhnya shalawat dan salam kalian akan sampai padaku di manapun kalian berada”.[4]Suhail bercerita bahwa di suatu kesempatan ia datang ke makam Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam untuk mengucapkan salam pada beliau. Saat itu al-Hasan bin al-Hasan w. 97 H sedang makan di salah satu rumah Nabi Shallallahu alaihiwasallam. Beliau memanggilku dan menawariku makan. Namun aku tidak makan. Beliau bertanya, “Mengapa aku tadi melihatmu berdiri?”. “Aku berdiri untuk mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam” jawabku. Beliau menimpali, “Jika engkau masuk masjid, ucapkanlah salam kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Sesungguhnya beliau telah bersabda, “Shalatlah di rumah dan jangan kalian jadikan rumah seperti kuburan. Allâh melaknat kaum Yahudi, lantaran mereka menjadikan kuburan para nabi mereka menjadi masjid. Bershalawatlah kepadaku, sesungguhnya shalawat kalian akan sampai padaku di manapun kalian berada”.[5]Dua atsar di atas menunjukkan bahwa menyengaja memilih makam Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sebagai tempat berdoa, termasuk perwujudan dari menjadikannya sebagai ied. Dan ini terlarang. Cermatilah bagaimana tabi’in paling afdhal dari kalangan Ahlul Bait; Zainal Abidin rahimahullah, melarang orang yang menyengaja berdoa di makam Rasul Shallallahu alaihi wa sallam, dan berdalil dengan hadits yang ia dengar dari bapaknya dari kakeknya. Beliau rahimahullah tentu lebih paham akan makna hadits tersebut, dibanding orang lain. Begitu pula keponakannya; al-Hasan bin al-Hasan; salah satu pemuka Ahlul Bait memahami hal di atas bersumber dari Ahlul Bait dan penduduk kota Madinah. Nasab dan tempat tinggal mereka lebih dekat dengan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Mereka jelas lebih cermat dalam memahami permasalahan ini, karena mereka lebih membutuhkan ilmu tentang itu dibanding yang lainnya.[6]Di antara fakta yang menunjukkan bahwa ulama salaf menilai perbuatan menyengaja berdoa di kuburan termasuk bid’ah, mereka telah menyatakan bahwa jika seseorang telah mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam di makamnya lalu ingin berdoa untuk dirinya sendiri, hendaklah ia berpaling dan menghadap kiblat serta tidak menghadap makam beliau Shallallahu alaihi wa sallam. Dan ini merupakan pendapat empat imam mazhab dan ulama Islam lainnya.[7] Padahal Nabi Shallallahu alaihi wa sallam merupakan manusia yang paling mulia. Bagaimana halnya dengan makam selain beliau Shallallahu alaihi wa sallam yang kemuliaannya jauh di bawah beliau??!Abul Hasan az-Za’farany w. 517 H menerangkan, “Barangsiapa bermaksud mengucapkan salam kepada mayit, hendaklah ia mengucapkannya sambil menghadap ke kuburan. Jika ia ingin berdoa hedaklah berpindah dari tempatnya dan menghadap kiblat”.[8]Keempat Sebagaimana telah dijelaskan di depan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam melarang shalat di kuburan atau menghadap ke arahnya. Hikmahnya agar orang tidak terfitnah dengan kuburan. Doa di kuburan lebih pantas untuk dilarang, sebab peluang untuk menimbulkan fitnahnya lebih yang berdoa di kuburan dalam keadaan terpepet karena dililit masalah besar dan begitu berharap untuk dikabulkan, lebih besar peluangnya untuk terfitnah kuburan, dibanding orang yang shalat di situ dalam keadaan sehat wal afiat. Karena itu harus lebih dilarang agar orang tidak terjerumus ke dalam penyimpangan.[9]Kelima Di antara kaidah syariat yang telah disepakati para ulama; kaidah saddu adz-dzarâ’i’ mencegah timbulnya kerusakan dengan menutup pintu yang menghantarkan kepadanya. Dan berdoa di kuburan sebagaimana telah maklum bisa mengantarkan kepada tindak memohon kepada sahibul kubur, dan ini merupakan kesyirikan. Jadi pintu yang menghantarkan ke sana harus ditutup rapat-rapat.[10]Berbagai Jenis Orang yang Berdoa di Kuburan dan Hukum Masing-masing Doa di kuburan ada beberapa jenisPertama Doa untuk meminta hajat kepada penghuni kubur, baik dia seorang nabi, wali atau yang lainnya. Ini jelas syirik akbar. Allâh Azza wa Jalla memerintahkan,“وَاسْأَلُواْ اللّهَ مِن فَضْلِهِ”.“Mohonlah pada Allâh sebagian dari karunia-Nya”. [An-Nisa’/4 32]Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mewanti-wanti,“إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّه”.“Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allâh. Dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allâh”. [HR. Tirmidzi hal. 566 no. 2514 dan beliau berkomentar, “Hasan sahih“]Imam Ibn Abdil Hadi rahimahullah w. 744 H menerangkan bahwa berdoa memohon kepada selain Allâh hukumnya adalah haram dan dikategorikan syirik, berdasarkan ijma’ para ulama.[11]Kedua Menyengaja datang ke kuburan hanya untuk berdoa di situ, atau untuk ziarah kubur plus berdoa, dengan keyakinan bahwa doa di situ lebih mustajab, karena keistimewaan yang dimiliki tempat tersebut. Berdoa di situ lebih afdal dibanding berdoa di masjid atau ini mengandung unsur kesengajaan memilih kuburan sebagai tempat untuk berdoa. Dan ini tidak akan dilakukan melainkan karena dorongan keyakinan akan keistimewaan tempat tersebut dan keyakinan bahwa tempat itu memiliki peran dalam menjadikan doa lebih mustajab. Karena itulah jenis kedua ini menjadi terlarang dan dikategorikan bid’ berbicara tentang hukum shalat di kuburan, Imam as-Suyuthy rahimahullah menjelaskan, “Jika seorang insan menyengaja shalat di kuburan atau berdoa untuk dirinya sendiri dalam kepentingan dan urusannya, dengan tujuan mendapat berkah dengannya serta mengharapkan terkabulnya doa di situ; maka ini merupakan inti penentangan terhadap Allâh dan Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam. Menyimpang dari agama dan syariatnya. Juga dianggap bid’ah dalam agama yang tidak dizinkan Allâh, Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam maupun para imam kaum muslimin yang setia mengikuti ajaran dan Sunnah beliau”.[12]Ketiga Berdoa di kuburan karena kebetulan, tanpa menyengaja. Seperti orang yang berdoa kepada Allâh di perjalanannya dan kebetulan melewati kuburan. Atau orang yang berziarah kubur terus mengucapkan salam kepada sahibul kubur, meminta keselamatan untuk dirinya dan para penghuni kubur, sebagaimana disebutkan dalam doa seperti ini diperbolehkan. Hadits yang memotivasi untuk mengucapkan salam kepada penghuni kubur menunjukkan bolehnya hal itu. Dalam hadits Buraidah bin al-Hushaib Radhiyallahu’anhu disebutkan,“أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ“.“Aku memohon pada Allâh keselamatan untuk kami dan kalian”. [HR. Muslim II/671 no. 975].Dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’anhuma disebutkan,“وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ”.“Semoga Allâh merahmati orang-orang terdahulu kami dan yang akan datang”. [HR. Muslim II/671 no. 974]Doa yang tidak ada unsur kesengajaan biasanya pendek, sebagaimana disebutkan dalam dua hadits di atas. Jika ada yang ingin mempraktekkan doa jenis ketiga ini, sebaiknya ia mencukupkan diri dengan doa dan salam yang diajarkan dalam sunnah dan tidak menambah-nambahinya. Karena para ulama salaf membenci berdiam lama di Malik w. 179 H berkata, “Aku memandang tidak boleh berdiri untuk berdoa di kuburan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Namun cukup mengucapkan salam lalu berlalu”.[13]Wallahu ta’ala a’lam Pesantren “Tunas Ilmu” Purbalingga, Rabu, 25 Mei 2011Diangkat dari tesis kami yang berjudul Mazhâhirul Inhirâf fî Tauhîdil ’Ibâdah ladâ Ba’dh Muslimî Indonesia wa Mauqif al-Islam minhâ hlm. 974-990[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03/Tahun XV/Syaban 1432/2011M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196. Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] Minhâj as-Sunnah karya Ibn Taimiyyah II/438. Lihat Ibid I/480-481. [2] Al-Bida’ wa an-Nahy anhâ hal. 50. [3] Kisah tersebut disebutkan oleh Ishaq dalam Sirahnya riwayat Yunus bin Bukair hal. 49. Juga disebutkan Ibn Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah dan beliau menyatakan bahwa sanadnya hingga Abu al-Aliyah sahih. Lalu beliau menyebutkan jalur-jalur periwayatan lain yang mengindikasikan bahwa kejadian tersebut benar adanya. Periksa Al-Bidâyah wa an-Nihâyah II/376-379, Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm II/199-200 dan Ighâtsah al-Lahfân I/377. [4] Diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dalam al-Mushannaf V/177-178 no. 7624 dan ini adalah redaksi beliau. Juga diriwayatkan oleh Isma’il al-Qadhy dalam Fadhl ash-Shalat hal. 35 no. 20 dan Abu Ya’la dalam Musnadnya I/361 no. 469. Ibn Abdil Hadi dalam ash-Shârim al-Munky hal. 468 berkata, “Kisah tersebut diriwayatkan Abu Ya’la dan al-Hafizh Abu Abdillah al-Maqdisy dalam al-Ahadîts al-Mukhtârah. Ini merupakan hadits yang mahfûzh dari Ali bin al-Husain Zainal Abidin dan memilik banyak syawâhid riwayat penguat”. Syaikh al-Albany menilainya sahih. Lihat Fadhl ash-Shalat hal. 36. [5] Diriwayatkan oleh Isma’il al-Qadhy dalam Fadhl ash-Shalat hal. 40 no. 30 dan ini adalah redaksi beliau. Diriwayatkan pula oleh Abdurrazzaq dalam Mushannafnya III/577 no. 6726 dan Ibn Abi Syaibah al-Mushannaf V/178 no. 7625. Dua atsar di atas memiliki syâhid dari hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan Abu Dawud II/366 no. 2042 dan Ahmad XIV/403 no. 8804. Dalam al-Adzkâr hal. 173 Imam Nawawy menilai sanad hadits Abu Hurairah sahih dan diamini as-Sakhawy dalam al-Qaul al-Badî’ hal. 312. Ibn Taimiyyah dalam ar-Radd alâ al-Akhnâ’iy hal. 92 dan Ibn Hajar sebagaimana dalam al-Futûhât ar-Rabbâniyyah III/313 menyatakannya hasan. Adapun Ibn Abdil Hadi dan al-Albany menilainya sahih. Lihat Ash-Shârim al-Munky hal. 490 dan Shahîh al-Jâmi’ II/706 no. 3785. [6] Periksa Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm II/245 dan Ighâtsah al-Lahfân I/362. [7] Cermati Al-Majmû’ V/286, Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm II/239, Ighâtsah al-Lahfân I/374 dan ad-Du’â’ wa Manzilatuh min al-Aqîdah al-Islâmiyyah karya Jailan al-Arusy II/614-616. [8] Sebagaimana dinukil an-Nawawy dalam al-Majmû’ V/286. [9] Lihat Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm II/196-197. [10] Baca Minhâj as-Sunnah II/439-440, Ighâtsah al-Lahfân I/396, 398 dan ad-Du’â’ wa Manzilatuh II/483-484. [11] Cermati Ash-Shârim al-Munky hal. 543 dan Shiyânah al-Insân karya as-Sahsawany hal. 234. [12] Al-Amr bi al-Ittibâ’ hal. 139. Lihat pula Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm II/193. [13] Asy-Syifâ’ karya al-Qadhi Iyadh II/85.

berdoa di kuburan menurut alkitab